:
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 9 Oktober 2023 | 14:05 WIB - Redaktur: Tobari - 17
Sleman, InfoPublik - Bertempat di Rumah Aspirasi H. Sukamto, SH yang terletak di Kapanewon Mlati Sleman, Sabtu (7/10/2023), diadakan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan.
Kegiatan yang diinisiasi oleh H. Sukamto, SH, anggota Komisi IX DPR RI bekerja sama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) D I Yogyakarta yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap keamanan, manfaat dan mutu produk obat dan makanan.
Dihadiri oleh sekitar 400 tokoh masyarakat dari 17 Kapanewon yang ada di Kabupaten Sleman, acara ini menghadirkan Kepala BPOM DIY dan juga Anggota DPRD Kabupaten Sleman.
Diawali dengan sambutan dari Senen Haryanto, Lurah Sinduadi berharap dengan kegiatan ini peserta mendapat bekal ilmu yang cukup untuk lebih berhati hati dalam mengkonsumsi makanan dan obat.
Bagus Hari Purnomo, S.S Apoteker, Kepala BPOM DIY, yang menjadi narasumber menyampaikan materinya berkenaan dengan Produk yang diawasi oleh BPOM yaitu Produk Terapedik (obat dan bahan obat), kosmetik dan Produk Komplemen.
Bagus juga mengingatkan bahwa yang bertanggung jawab terhadap Pengawasan obat dan makanan adalah pemerintah (pengawasan komprehensif/menyeluruh), pelaku usaha ( produsen) dan masyarakat sebagai konsumen cerdas.
Bagus menerangkan tentang penggolongan obat yaitu obat keras, obat bebas terbatas, obat bebas dan narkotika. “Ada tanda tanda yang dicantumkan pada kemasan obat yang harus diketahui oleh masyarakat selaku konsumen sehingga tidak salah dalam memilih obat,” terangnya.
Lebih jauh, Bagus memberi Tips untuk terhindar dari obat palsu antara lain membeli di apotik/toko obat, jangan tergiur dengan harga murah, periksa kondisi kemasan, logo obat dan masa kadaluarsanya.
Selain obat Kimia, Bagus juga menyampaikan tentang penggolongan obat Tradisional yang terdiri dari jamu, obat herbal terstandar dan Profarmaka (obat tradisional yang diproduksi dengan alat modern). “Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah nomor izin edar obat tradisional,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bagus memberikan contoh obat tradisional yang beredar di masyarakat yang kandungan bahannya sangat berbahaya dan bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan konsumen. Untuk obat tradisional ini, Bagus juga memberikan tips untuk terhindar dari obat tradisional berbahaya.
Selain obat kimia dan tradisional, Bagus juga mengulas tentang produk kosmetika yang beredar di pasaran dan mengajak peserta KIE untuk cerdas dalam memilih produk kosmetik. Di bagian akhir, Bagus juga menyinggung tentang hubungan antara stunting dan keamanan pangan mengingat angka stunting masih cukup tinggi
Dengan rambu rambu pengawasan obat dan makanan yang telah dipaparkan, Bagus berharap makanan yang sehat, obat yang bermutu menjadi pilihan terbaik untuk menekan angka stunting di Indonesia.
“Adapun kiat yang bisa dilakukan adalah waspada terhadap produk makanan dan obat dengan cara mudah cek nomor izin edar dan informasi obat dan makanan,” jelas Agus lagi. (Sutarto Agus/KIM Seyegan/toeb)