Komunitas Girlan Indah Jebresan Gelar Pelatihan Eco-enzyme

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 9 Oktober 2023 | 14:22 WIB - Redaktur: Tobari - 21


Sleman, InfoPublik - Komunitas Ibu-ibu Pinggir Jalan (Girlan) Indah Jebresan mengadakan Pelatihan Pembuatan Eco-enzyme, Minggu (8/10/2023), di rumah seorang warga yaitu Tatik Haryanto, Kebonan, Kalitirto, Berbah, Sleman.  Kegiatan dihadiri oleh Ketua Forum Lingkungan Hidup (FLH) Kapanewon Berbah, Ketua GIRLAN, anggota FLH dan ibu-ibu komunitas GIRLAN.

Ketua komunitas Girlan Indah, Siti Chalimah, menjelaskan anggota Komunitas Girlan merupakan ibu-ibu yang bertempat tinggal di pinggir Jalan Berbah-Kalasan, dari Jebresan sampai Kebonan.

“Dengan kegiatan arisan dilakukan sebulan sekali sebagai sarana silaturahim karena tempat pertemuan arisan bergilir sesuai dengan yang  mendapatkan arisan,” terang Siti.

Selain kegiatan arisan, pada saat pertemuan tertentu diberikan kegiatan tambahan berupa pelatihan atau pembelajaran lain.  "Dengan adanya pelatihan ibu ibu akan mendapatkan pengetahuan  yang bermanfaat yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ucap Siti.

"Untuk pertemuan kali ini akan diberikan pelatihan membuat Eco-enzyme dari FLH Berbah," tambah Mantan Kepala SMP Negeri 1 Berbah tersebut.

Ketua FLH Berbah Kusnadi dalam sambutannya mengatakan bahwa Eco-enzyme adalah salah satu bentuk pemanfaatan sampah, karena kondisi sampah sudah pada titik yang mengkhawatirkan, bila tidak peduli akan menjadi masalah yang besar. "Oleh sebab itu pengelolaan sampah dari sumbernya menjadi sangat diperlukan," katanya.

Menurutnya, penutupan  TPA Piyungan beberapa waktu yang lalu membuat masalah baru bagi masyarakat Jogja. Untuk itu perlu adanya kesadaran warga untuk membentuk kelompok pengelolaan sampah.

"Bila ada warga masyarakat Berbah berkeinginan membentuk kelompok pengelolaan sampah FLH Berbah bersedia mendampingi pendirian kelompok, pengelolaan sampai menjual sampah yang dikumpulkan," tambah Kusnadi.

Dari FLH Berbah Divisi Eco-enzyme, Siti Maryamah yang biasa dipanggil Yaya menjelaskan manfaat dan cara membuat Eco-enzyme.

Menurut Yaya pembuatan eco-enzyme adalah salah satu cara mengolah sampah organik. Karena bahan baku  membuat eco-enzyme adalah sisa kulit buah yang masih segar bersih tidak berlemak, tidak keras dan tidak bergetah.

"Eco-enzyme mempunyai manfaat yang sangat banyak sering disebut cairan sejuta manfaat. Bisa untuk mencuci luka, mencuci baju, menjernihkan perairan, mengurangi radiasi dan masih banyak lagi manfaatnya," jelas Yaya.

Untuk membuat eco-enzyme diperlukan peralatan  berupa pisau, talenan, timbangan, toples plastik atau wadah lainnya dari plastik tidak boleh memakai wadah dari kaca atau besi. “Sementara bahan yang perlukan adalah kulit buah, air dan molase atau gula merah,” tuturnya.

Perbandingan untuk membuat eco-enzyme satu bagian gula atau molase, tiga bagian bahan organik dan sepuluh bagian air.

"Ketiga bahan tersebut dicampur dimasukkan dalam wadah serta ditutup rapat. Difermentasi selama 90 hari atau tiga bulan," jelas Yaya yang juga Ketua Bank Sampah Klakah Elok Sendangtirto.

"Setelah difermentasi selama tiga bulan bisa dipanen ditandai dengan cairan berwarna coklat muda beraroma segar tdk berbau busuk.  Cairan eco-enzyme bisa langsung dipergunakan dengan penambahan air atau juga bisa diolah lagi menjadi produk turunan berupa sabun batangan, sabun cair, desinfektan dan lain-lain" tambah Yaya mengakhiri penjelasannya. (Kusnadi/KIM Berbah/toeb)