:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 6 Oktober 2023 | 09:37 WIB - Redaktur: Tobari - 35
Sleman, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan melakukan pencanangan Sleman Kawasan Pertanian Sehat Komoditas Cabai, Rabu (4/10/2023). Pencanangan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo di Padukuhan Duren Sawit Kalurahan Mororejo Kapanewon Tempel.
Kegiatan juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono, Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Hery Sulistyo Hermawan, perwakilan dari Fakultas Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc juga jajaran Forkompimcam Kapanewon Tempel, Penewu Tempel Agung Dwi Maryoto, Danramil Tempel, Kapolsek Tempel, Lurah Jaka Ristanta beserta seluruh pamong kalurahan Mororejo
Menurut Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan, Suparmono, salah satu produk pertanian Sleman yang selama ini mendominasi pasar DIY khususnya di wilayah kabupaten Sleman adalah produk cabe.
“Bahkan komoditas ini dapat mempengaruhi inflasi daerah, sehingga kabupaten Sleman mendapatkan predikat penghasil cabe terbesar di tahun ini,” ungkapnya.
Dijelaskannya, Kabupaten Sleman memiliki potensi pertanian pada komoditas cabe, selain telur ayam ras dan pad yang sudah dicanangkan sebelumnya.
“Penyediaan cabe yang sehat menjadi hal yang sangat diperlukan, apalagi permintaan pasar dan tingkat konsumsi masyarakat terus meningkat, kedepannya Sleman harus bisa menyediakan produk pertanian sendiri termasuk didalam nya adalah cabe ini bagi warganya. Produk yang tentu saja harus sehat dan menggunakan bahan yang tidak berbahaya bagi kesehatan,” kata Suparmono.
Sementara itu, Bupati Sleman dalam sambutannya menyampaikan, upaya peningkatan kualitas produk pertanian dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani khususnya petani cabe di Sleman.
Ia mengatakan pertanian yang sehat adalah pertanian yang dalam setiap aspek nya menanamkan karakter "sehat" mulai dari input, proses, output, maupun petaninya sendiri sebagai pelaku.
"Pertanian sehat merupakan pertanian yang menanamkan karakter sehat nya baik dari mulai input , proses dan output maupun petani nya sendiri. Karena dalam proses produksinya menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, sehingga kelestarian lingkungan disekitarnya akan terjaga dengan baik dan hasilnya juga sehat untuk dikonsumsi," jelas Kustini.
Sejalan dengan hal tersebut, perwakilan dari Fakultas Pertanian UGM, Irham menyampaikan dukungan terhadap program pemerintah kabupaten Sleman ini. Ia berharap dengan produk pertanian yang sehat ini dapat berimbas kepada naiknya taraf kesehatan masyarakat sekaligus mencegah stunting di Sleman.
"Dengan masyarakat mengkonsumsi produk-produk dari kawasan pertanian sehat ini , baik itu telur ayam ras, padi dan saat ini adalah cabe sehat, karena menerapkan kawasan sehat maka bukan tidak mungkin mampu mencegah dan menurunkan prevalensi stunting khususnya di Sleman," katanya.
Selanjutnya dilaporkan oleh Ismail, ketua kelompok tani "Moro Seneng" sebagai pengelola komoditas cabe di Kalurahan Mororejo ini, bahwa dari keseluruhan lahan kawasan pertanian di Mororejo seluas 172 hektar, yang dimanfaatkan untuk kawasan pertanian sehat ini seluas 27 hektar.
Dari 80 anggota Kelompok Tani ini, 40 persennya sudah menerapkan sistem operasional prosedur sebagai kawasan pertanian sehat.
“Sedang kendala yang dihadapi sehingga menyebabkan pengolahan dan hasil kurang maksimal dikarenakan kekurangan air sebagai irigasi sedang keberadaan sumur-sumur tidak memadai,” ungkap Ismail. (SBD/KIM Tempel/toeb)