- Oleh MC KAB BANGKALAN
- Rabu, 13 November 2024 | 06:13 WIB
: Foto Bupati Toba Bersama Kader KB di Kecamatan Silaen
Oleh MC KAB TOBA, Kamis, 28 September 2023 | 18:52 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 67
Toba, InfoPublik - Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara, dr. Juliwan Hutapea menjelaskan, tujuan pembinaan kader PPKBD adalah menambah wawasan dari semua kader agar dapat menjalankan tugas penyuluhan di lapangan dengan baik.
Sejumlah kecamatan telah mendapatkan kunjungan dari Pemkab Toba dalam kegiatan pembinaan tersebut.
"Pembinaan lini lapangan sudah terlaksana dua kali yakni pertama Pembinaan PPKBD dan yang kedua pembinaan kepada kader pendata PK23, dan yang sedang berjalan saat ini adalah pertemuan ketiga yaitu pertemuan lini lapangan PPKBD dan Sub PPKBD," tutur Juliwan Hutapea, Selasa (26/9/2023).
Ia berharap kader KB tersebut memiliki kecakapan berkomunikasi saat menyampaikan pesan soal KB kepada warga sekitar.
"Kader KB harus lebih bekerja di lapangan memberikan penyuluhan dan mengedukasi agar setiap ibu menjaga anak sejak dalam kandungan hingga pertumbuhan si anak," tuturnya.
Sebelumnya, Bupati Toba Poltak Sitorus mengajak kader Keluarga Berencana (KB) lebih bersemangat meningkatkan kesertaan ber-KB serta percepatan penurunan stunting (tengkes) di Kabupaten Toba.
Ia juga mengajak Kader KB agar interaktif sehingga mengetahui setiap kendala dan persoalan yang ditemukan oleh kader KB di lapangan.
"Untuk saat ini, banyak anak bukanlah menjadi solusi namun anak yang dapat di beri perhatian karena kesanggupan keluarga akan lebih menjamin masa depan anak kedepannya dan hal itu harus benar-benar dapat disampaikan kepada masyarakat agar lebih memiliki pemahaman," tutur Bupati Poltak Sitorus.
Demikian dalam penggunaan kontrasepsi yang masih sulit untuk disampaikan kepada masyarakat oleh karena kultur budaya juga menjadi tantangan tersendiri yang harus bisa diatasi melalui penyuluhan yang edukatif.
"Saya ingin benar benar berdayakan masyarakat terlibat menyukseskan KB dan saya minta pendekatan budaya dan agama dapat kita pakai," tambahnya
Dalam penuturannya, ia juga mengutip dari filosofi batak, "Anak hon hi do hamoraon di ahu" yang berarti anak aflah harta kekayaan.
Soal ini, ia mengatakan bukan berarti banyak anak menjadi kekayaan, namun anak yang berkualitas adalah harta yang terbaik dengan pendidikan dan kebutuhan yang terpenuhi.
"Mari jelaskan adat dengan rasional dan logis, demikian agama menyampaikan bahwa bapak bapak juga harus mampu mendidik anak. Agama dan adat bisa kita pakai untuk menolong. Libatkan masyarakat, caranya adalah melakukan inovasi dalam berkomunikasi apalagi adat Batak punya cara berkomunikasi yang baik," pungkasnya.(MC Toba rits/rik)