- Oleh MC KOTA PADANG
- Kamis, 14 November 2024 | 09:06 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Selasa, 26 September 2023 | 18:36 WIB - Redaktur: Kusnadi - 64
Padang, InfoPublik - Universitas Andalas (UNAND) kembali mengukuhkan Tiga guru besar tetap dari Fakultas Teknik, dan Fakultas Kedokteran.
Pengukuhan tersebut ditandai dengan pemasangan kalung kehormatan yang dipasangkan langsung oleh Ketua Dewan Profesor Prof. apt. Marlina, Ph. D disaksikan langsung oleh Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri, M.H, dan berlangsung di Gedung Convention Hall Kampus Limau Manis pada Selasa (26/9/2023).
Ketiga guru besar yang dikukuhkan tersebut yakni Prof. Ikhwana Elfitri, S.T., M.T., Ph.D. (Guru Besar
dalam Bidang Ilmu Teknik Telekomunikasi), Prof. Dr. dr. Yuliarni Syafrita, SpN(K) (Guru Besar dalam Bidang Ilmu Neurologi), Prof. Dr. Eng. Febrin Anas Ismail, M.T. (Guru Besar
dalam Bidang Ilmu Mekanika Teknik dan Rekayasa Struktur).
Dalam pengukuhan tersebut Prof. Ikhwana Elfitri menyampaikan orasinya dengan tema Transformasi Digital pada Teknologi Pengolahan Suara: Tinjauan dalam Usaha Peningkatan Kualitas.
Kemudian Prof. Dr. dr. Yuliarni Syafrita dengan orasi Mengenal Fungsi Kognitif Terkait Usia Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup.
Lalu Prof. Dr. Eng. Febrin Anas Ismail, M.T. dengan orasinya Local Wisdom dalam Mitigasi Bencana Studi Kasus: Rumah Masyarakat di Minangkabau.
Rektor UNAND Prof Yuliandri menyampaikan ia bersama segenap Pimpinan UNAND, mengucapkan selamat kepada ketiga guru besar tersebut, yang pada hari ini telah menyampaikan orasi ilmiah sebagai penanda dalam pengukuhan sebagai guru besar di UNAND.
"Dengan jabatan akademik tertinggi yang telah beliau sandang, tertumpang harapan agar beliau terus mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk kemajuan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, serta terus berkarya mewujudkan cita-cita menjadikan
UNAND sebagai universitas yang menebar manfaat bagi kejayaan bangsa, sesuai dengan motto UNAND sendiri," ungkap Rektor.
"Saya yakin, beliau akan mampu memenuhi berbagai harapan tersebut dan akan menularkan energi positif bagi kemajuan UNAND. Berbagai karya dan produk bernilai tinggi, baik yang telah dihasilkan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat," imbuhnya.
Prof Yuliandri menambahkan, perlu juga direnungkan bahwa pencapaian gelar profesor hendaknya tidak mengubah jati diri kita sebagai ilmuwan.
"Jabatan guru besar membuat kita makin merunduk dan tawadhu. Kerendahan hati adalah buah dari ketinggian ilmu seorang anak manusia. Sejalan dengan itu, integritas pribadi yang unggul pun harus menyertainya sebagai pagar dari semua aktifitas keilmuan yang dilakukan, oleh Kita semua sebagai insan akademik," harapnya. (*)