- Oleh MC KOTA JAMBI
- Rabu, 27 November 2024 | 16:49 WIB
: Wali Kota Fasha Panen Perdana Padi Sawah di Kota Jambi
Oleh MC KOTA JAMBI, Sabtu, 2 September 2023 | 15:48 WIB - Redaktur: Juli - 63
Jambi, InfoPublik - Pemerintah Kota Jambi terus melakukan upaya serius dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Jambi.
Tidak hanya itu, ketersediaan pemenuhan pangan sebagai bagian penting dalam upaya pengendalian inflasi juga tidak luput dari rencana strategis Pemerintah Kota Jambi.
Di lahan padi sawah Kelompok Tani Tunas Harapan Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, pada Rabu pagi (30/8/2023), dilaksanakan panen perdana padi sawah. Panen perdana tersebut dilakukan secara langsung oleh Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, bersama jajaran Forkompimda Kota Jambi.
Selain melaksanakan panen perdana, pada rangkaian kegiatan tersebut turut diserahkan secara simbolis bantuan peralatan sarana produksi pertanian bagi kelompok tani dan masyarakat, seperti hand tractor, cultivator, rak hidroponik, bibit bersertifikat, perahu nelayan, tanaman cabai dalam polybag, sertifikat kelayakan pengolahan hasil perikanan dari KKP, obat-obat usaha budi daya perikanan, surat keterangan kesehatan produk hewan, serta hadiah pemenang lomba kelompok wanita tani.
"Panen perdana padi sawah Kota Jambi 2023 merupakan rangkaian kegiatan sejenis yang telah dilaksanakan sebelumnya, yaitu panen serentak Gerakan Payo Menanam Cabai Kota Jambi, yang juga dilakukan dalam rangka upaya penanganan inflasi di Kota Jambi," terang Fasha dalam sambutannya.
Gerakan Payo Menanam Cabai Kota Jambi dan Panen Padi Sawah, ungkap Fasha, merupakan 1 dari 12 langkah konkret yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Jambi sebagai upaya penanganan dan menjaga laju inflasi di Kota Jambi.
Langkah konkret tersebut di antaranya meliputi, sidak secara kontinu di berbagai pasar, ritel, dan pergudangan; bantuan sosial dan program pengentasan miskin ekstrem; bantuan berusaha bagi pelaku UMKM; subsidi BBM bagi angkutan umum; operasi rutin pasar bersama Bulog Jambi; gerakan "Payo Menanam Cabai" dan bawang; peningkatan kapasitas lahan untuk pangan; panen cabai yang akan dilaksanakan pada April 2023; optimalisasi tugas dan fungsi Satgas Pangan Kota Jambi; perluasan kerjasama dengan daerah penghasil komoditas pangan; bantuan transportasi angkutan komoditas pangan; serta upaya publikasi, sosialisasi, dan edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat terkait inflasi.
Semua upaya ini dilakukan untuk menstabilkan laju inflasi di Kota Jambi. Terutama menjelang bulan puasa dan Idulfitri, stabilitas inflasi menjadi perhatian utama jajaran Pemkot Jambi.
"Dua belas langkah konkret upaya pengendalian inflasi di Kota Jambi telah dimantapkan sebagai panduan kebijakan, agar inflasi Kota Jambi terkendali dengan baik dan tentunya tidak memberi dampak yang buruk bagi perekonomian masyarakat Kota Jambi. Semua bekerja keras, bahu membahu mencari solusi untuk menurunkan angka inflasi di Kota Jambi selama ini," beber Wali Kota Jambi itu.
Fasha juga berharap terjadi perubahan mindset di tengah masyarakat, untuk mulai melek terhadap kondisi inflasi. Salah satunya adalah dengan cermat dalam mengorganisasikan pengeluaran konsumsi rumah tangga dan mulai menggalakkan "urban farming" sebagai langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat dimulai dari rumah.
"Masyarakat harus mulai mengubah mindset dan melek terhadap inflasi. Inflasi dapat dikendalikan, didorong dan dimulai dari masyarakat. Gerakan Payo Menanam dimulai dari rumah atau yang kita kenal dengan urban farming adalah salah satu contoh praktis yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam upaya mengendalikan inflasi," pungkasnya.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Evridal Asri, menjelaskan bahwa sebagian lahan produksi pertanian di Kota Jambi hampir setiap tahunnya mengalami alih fungsi, menjadi permukiman, komersial dan sebagainya.
Oleh karena itu, lanjut dia, selain teknologi tepat guna, upaya lainnya adalah penggunaan benih unggul bermutu yang sangat berpengaruh signifikan terhadap kenaikan produksi tanaman.
"Kota Jambi memiliki lahan yang terbatas untuk pelaksanaan usaha budi daya tanaman komoditi pangan, sehingga perlu adanya terobosan dan inovasi teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan penggunaan teknologi yang spesifik. Diharapkan upaya tersebut bisa mengatasi permasalahan ketersediaan lahan yang terbatas di kota Jambi," jelas Mantan Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Jambi itu.
Kelompok Tani Tunas Harapan jelasnya, memiliki lahan seluas 70 ha, dan untuk komoditi padi untuk tahun ini, menggunakan benih unggul bermutu, bersertifikat sebanyak 12.500 kg dengan jenis varietas Inpari 32.
"Kelompok tani Tunas Harapan Kelurahan Penyengat Rendah dapat dijadikan contoh bahwa petani Kota Jambi juga mampu menghasilkan produk pertanian pangan yang dapat menyumbang penyediaan pangan bagi masyarakat Kota Jambi. Kepada kelompok tani lain juga diharapkan bisa tetap eksis, mengupayakan usaha pertanian dan tetap optimis menghadapi tantangan di masa depan," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa inflasi pangan memiliki bobot yang cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, oleh karenanya pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat Kota Jambi.
Gerakan Payo Menanam dan Panen Perdana Padi Sawah Kota Jambi, merupakan rangkaian dari program kegiatan Pemerintah Kota Jambi dalam upaya menjaga ketersediaan dan pemenuhan pangan bagi masyarakat dalam upaya pengendalian inflasi.
Gerakan ini diharapkan menjadi pemicu bagi semua petani Kota Jambi dan masyarakat, agar optimal memanfaatkan lahan pertanian, lahan kosong, ataupun lahan pekarangan rumah, untuk dimanfaatkan untuk ditanam, terutama tanaman komoditas penyumbang inflasi, seperti cabe merah, bawang merah, budidaya ikan, dan tanaman pangan holtikultura lainnya, termasuk tanaman padi
Beberapa pekan lalu, Wali Kota Jambi menyerahkan bantuan peralatan berusaha bagi UMKM yang masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah atau miskin ekstrem. Bantuan tersebut menyasar bagi 600 UMKM.
Tidak hanya untuk membantu menstabilkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat miskin ekstrem di Kota Jambi, kegiatan penyerahan bantuan tersebut juga dimaksudkan sebagai upaya dalam meningkatkan aktifitas perekonomian masyarakat guna menekan laju inflasi daerah Kota Jambi.
Pemerintah Kota Jambi bersama Bank Indonesia telah menjalin kerja sama dan berkomitmen dalam menjaga terkendalinya inflasi di Kota Jambi. Itu diwujudkan melalui gelaran "Sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan" atau Gernas PIP, yang menjadi langkah bersama mengoptimalkan pengendalian inflasi dari sisi "supply" dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, massif dan berdampak luas.
Upaya pengendalian inflasi, Kota Jambi juga aktif melakukan perluasan kerjasama antar daerah, komitmen penyelenggaraan operasi pasar, serta implementasi gerakan "Urban farming" yang bertujuan untuk menjaga keterjangkauan harga, memastikan ketersediaan pasokan dan menjamin kelancaran distribusi, terutama sinergi dalam mengendalikan inflasi pangan.
Kota Jambi telah mengupayakan inisiasi kerja sama dengan Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Karawang, Brebes, dan Sleman dalam upaya mencukupi kelangkaan pangan serta antisipasi gejolak ketahanan pangan.
Terbukti secara perlahan, Kota Jambi dalam waktu 4 bulan terakhir sudah keluar dari 10 besar inflasi tertinggi se-Indonesia. Dari 90 kabupaten kota yang dihitung IHK-nya, inflasi Kota Jambi di angka 1,19% y o y, terendah peringkat 3 secara nasional. Selain itu indikator lainnya adalah dengan menurunnya angka kemiskinan Kota Jambi, dimana pada tahun 2021 tercatat sebesar 9,02% menurun menjadi 8,33% pada tahun 2022. (MC/Hendra/Abu Bakar)