- Oleh Wandi
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 22:47 WIB
: Stafsus Wapres RI Bersama Pemkab Mabar di Ruang Rapat Bupati Mabar
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Sabtu, 2 September 2023 | 18:00 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 53
Manggarai Barat, Info Publik - Staf khusus Wakil Presiden berada di Labuan Bajo untuk melakukan identifikasi serta menggali strategi Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dalam mewujudkan kerukanan umat beragama serta melakukan pemetaan potensi konflik di daerah pariwisata super premium.
Staf khusus Wakil Presiden, berada di Labuan Bajo dibawah pimpinan Khamami Zada. Bersama M. Silahudin, Mashudi Abdurahman dan rekan-rekan lainnya, Khamami menggelar pertemuan dengan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransikus Sales Sodo, sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, serta sejumlah pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Manggarai Barat.
Adapun agenda dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Bupati Manggarai Barat pada Rabu (30/8/2023) adalah untuk mengidentifikasi kerukunan dan potensi konflik umat beragama serta penanganannya di Kabupaten Manggarai Barat.
“Manggarai Barat ini sudah sangat terkenal, terutama karena pariwisatanya. Juga terkenal karena kehidupan antar umat yang sangat harmonis. Kami ingin menggali tentang apa yang saja yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah, sehingga keharmonisan di daerah ini terjaga dengan sangat baik,” jelas Khamami.
Mengingat Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas, Khamami berharap agar keharmonisan yang sudah terjaga dengan baik tidak akan tercabik oleh banyaknya kepentingan.
Khamami ingin menggali tentang konsep wisata halal yang sempat diwacanakan beberapa waktu lalu, kemudian menimbulkan pro dan kontra.
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi pada pertemuan itu menegaskan Labuan Bajo kususnya dan Manggarai Barat umumnya di pastikan sangat rukun, harmonis dan damai. Dan keharmonisan itu sudah dibangun sejak dahulu.
"Kami sudah hidup berdampingan secara harmonis sejak lama. Saya pastikan itu. Jika kemudian ada geseken-gesekan kecil, maka suasana itu pasti karena faktor eksternal,” jelas Bupati Edi.
Terkait wacana wisata halal, Bupati Edi mengaku sangat terganggu. Wacana wisata halal itu justru yang mengancam keharmonisan yang selama ini sudah terjalin dengan sangat baik di Labuan Bajo khususnya dan Manggarai Barat umumnya.
Penegasan yang sama juga disampaikan oleh Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Manggarai Barat, Rm. Rikard Manggu, Pr.
Kepada Khamami dan tim, Rm. Rikard menegaskan bahwa konsep wisata halal itu akan merusak keharmonisan yang sudah dibangun dengan susah payah.
“Sebagai ketua FKUB dan sebagai orang asli di daerah ini, saya perlu mengingatkan, jangan sampai memaksakan konsep wisata halal itu. Karena justru akan meruntuhkan keharmonisan yang selama ini sudah berjalan dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut, yang diberi kesempatan untuk berbicara menjelaskan bahwa saat ini pelaku pariwisata di Mabar sudah tidak membicarakan lagi soal wisata halal itu.
“Seluruh pelaku pariwisata di daerah ini sudah tidak bicarakan lagi soal wisata halal itu. Wisatawan juga tidak ada yang mengeluh tentang wisata halal itu. Sehingga hemat saya, ketika semua sudah aman dan nyaman, maka sebaiknya kita ikuti saja. Tidak perlu lagi bicara soal wisata halal itu,” ujar Mantan Camat Lembor.
(MC Manggarai Barat/Frumen/Patris-Tim IKP)