:
Oleh MC KOTA BANJARBARU, Selasa, 22 Agustus 2023 | 18:11 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 54
Banjarbaru, InfoPublik - Beberapa minggu terakhir Kota Banjarbaru diserang kabut asap agak tebal yang mengakibatkan penurunan kualitas udara, dan gangguan aktivitas sehari-hari. Kabut asap ini yang tidak lain disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang terjadi disejumlah wilayah Kecamatan Liang Anggang dan Landasan Ulin.
Kebakaran hutan dan lahan memang menjadi ancaman serius diwilayah Kota Banjarbaru selama beberapa tahun terakhir, terutama memasuki puncak musim kemarau. Kondisi cuaca kering dan angin yang bertiup kencang memicu cepatnya penyebaran api yang terbakar di hutan dan lahan gambut.
Kabut asap yang dilanda Kota Idaman yang terjadi rentang waktu jam 06.30 hingga 08.30 WITA telah mengakibatkan berbagai masalah kesehatan bagi warga Banjarbaru, dalam menghadapi risiko tinggi terkena gangguan pernapasan.
Berdasarkan dari data Statiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kota Banjarbaru yang berada di RTH Al Munawarrah, pertanggal 21 Agustus 2023 dalam radius 5 km, terpantau mengalami peningkatan dari mutu baik menjadi sedang dengan parameter kritis nitrogen oksida, hidrokarbon dan PM 2,5.
“Kondisi memang ada kenaikan dibandingkan dengan pada bulan Juni dan Juli dengan kondisi mutu baik. Indikasi kenaikan memang disebabkan kebakaran hutan dan lahan,” ujar Kabid Penegakan Hukum dan Pengendalian DLH Kota Banjarbaru, Shanty Eka Septiani.
Lanjut Shanty, peningkatan kualitas udara ini dibuktikan dengan adanya parameter kritis NO2, HC dan PM 2,5 yang dapat dilihat kondisi fisiknya yakni kabut asap.
“Kami menyarankan kepada Masyarakat agar lebih berhati-hati melakukan aktifitas terkhusus bagi yang mempunyai penyakit asam, selalu menggunakan masker, ucapnya.
Sementara itu, Direktur RSD Idaman Kota Banjarbaru dr. Danny Indrawardhana juga angkat bicara, efek dari kabut asap bagi kesehatan dapat menderita infeksi saluran pernafasan atas. Dengan gejala yang bervariatif yakni bisa batuk, pilek dan nyeri tenggorokan sempai terjadi demam dan lain-lain.
“Penggunaan masker akan menjadi jauh lebih efektif untuk menghindari particle-particel yang dihasilkan oleh kabut asap. Selain itu, kita harus tetap menjaga daya tahan tubuh agar kesehatan kita tetap terjaga sehingga kita bisa menangkal infeksi-infeksi yang masuk,” katanya.
Selain itu, Danny juga menyampaikan ada beberapa pasien yang dalam gangguan infeksi saluran pernafasan atas yang diakibatkan oleh kabut asap dirawat di RSD Idaman.
“Dari data hingga 21 Agustus 2023 tercatat di RSID Kota Banjarbaru ada 21 kasus ISPA, dengan kategori usia dari 1 sampai 4 tahun. Sedangkan untuk pasien kasus ISPA tersebut dari daerah Landasan Ulin, Banjarbaru Selatan dan Banjarbaru Utara,” ungkapnya.
Bagi warga Kota Banjarbaru yang memulai aktifitas dipagi hari sangat disarankan agar menggunakan masker, dan mengambil tindakan pencegahan yang dianjurkan guna melindungi diri sendiri dan keluarga dari dampak kabut asap.
Pemerintah Kota Banjarbaru saat ini terus melakukan upaya untuk meredam kebakaran hutan dan lahan, dengan langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang diupayakan guna mengurangi risiko kabut asap. (Yds/Ade/MedCenBJB)