:
Oleh MC KAB MERAUKE, Sabtu, 19 Agustus 2023 | 07:21 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 56
Merauke, InfoPublik - Dentuman 1.000 kandara dalam rangka merajut merah putih Merauke-Sabang digelar di Lapangan Monumen Kapsul Waktu, Kamis 17-18 Agustus 2023.
Ketua Panitia Fransiskus Kamijay mengungkapkan sedikitnya sekitar 750 penari gatsy dan Si’i dari sejumlah kampung lokal yang ada di Merauke hadir dalam kegiatan tersebut. Selain bermain gatsy untuk dentuman 1.000 kandara tersebut, juga dilakukan bakar Sagu Sef yang sarat dengan makna adat dan budaya Marind.
Bupati Merauke Romanus Mbaraka mengungkapkan kegiatan pasar malam dan hiburan tersebut ditutup dengan dentuman kandara semalam suntuk.
‘’Saya mau semua kegiatan ditutup malam ini untuk peringatan 17 Agustus tahun ini dengan dentuman kandara semalam suntuk,’’katanya. Sebagai pemilik negeri atau hak ulayat di atas tanah Malind Anim tersebut, bupati berharap tradisi pemilik negeri ini diangkat dan dihargai.
‘’Semakin orang moderan dan semakin menuju pada digitalisasi, tetapi tradisi menggambarkan martabat dan harkat manusia dan harus terus dipertahankan dan dikembangkan. Orang Bali, meskipun bule boleh datang dari mana saja. Semua jenis manusia boleh datang ke Bali tapi tradisi orang Bali tetap mereka pertahankan sampai hari ini dan itu hebat. Nah, saya mau itu juga terjadi bagi orang Marind. Jangan sampai adat dan tradisi kita hilang,’’lanjutnya.
Untuk itu, kepada semua masyarakat Merauke, yang datangnya dari mana saja, bupati Romanus Mbaraka mengharapkan untuk menghargai, mengangkat dan mempertahankan adat dan budaya orang Marind. Karena dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung.
Sementara itu, Rekianus Samkakai kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Kabupaten Merauke mengungkapkan bakar sagu sef memiliki filosofi yang dalam, salah satunya adalah ada gotong royong dan kebersamaan di dalamnya.Untuk itu, bakar sagu sef harus terus dikembangkan dan dipertahankan.(McMrk/02/Ngr/Eyv)