:
Oleh MC KAB INDRAMAYU, Selasa, 15 Agustus 2023 | 09:17 WIB - Redaktur: Tobari - 116
Indramayu, InfoPublik – Dalam upaya mendorong perubahan preferensi masyarakat terhadap faktor pola konsumsi, Pemkab Indramayu kembali mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, yang digelar Kemendagri RI secara daring dan berlangsung di Indramayu Command Center (ICC), Senin (14/8/2023).
Rakor Pengendalian Inflasi Daerah dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian yang turut juga diikuti Inspektur Pembantu Wilayah II pada Inspektorat Kabupaten Indramayu Ermasyanto, Kepala Bagian Perekonomian pada Setda Indramayu Iing Kuswara, serta Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Indramayu, Sanudin.
Dalam arahannya, Menteri Tito menyampaikan, rakor yang merupakan agenda mingguan sebagai upaya koordinasi antar pemerintah dalam mengendalikan inflasi khususnya pada tingkat daerah, diharapkan bisa melaksanakan tugas secara detail pada masing-masing sektor, agar inflasi dapat terjaga.
“Pihak terkait diharapkan bisa terus konsisten melaksanakan rakor pengendalian inflasi daerah. Secara khusus berdasarkan arahan Presiden RI, terus menekankan betapa pentingnya menjaga keseimbangan inflasi dan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Lebih lanjut Tito menjelaskan, perlu dilakukan pula salah satunya intervensi terhadap kondisi daerah yang memiliki kantong-kantong/produksi beras yang kekeringan (kurang air), serta daerah mana saja yang mengalami kekurangan beras dan mengalami kenaikan harga beras.
“Kuncinya adalah pada stok dan monitoring. Jangan sampai beras menjadi problem. Perlu dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk segera melaporkan kondisi dan apabila terjadi kekurangan sehingga dapat segera diintervensi baik oleh daerah maupun pusat,” jelasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menjabarkan, angka inflasi nasional pada bulan Juli 2023 cenderung lebih menurun dari bulan sebelumnya, yakni Indonesia berada pada angka 3,08 persen yang menduduki peringkat ke 63 dari 81 negara yang sudah merilis inflasi Juli 2023.
“Tingkat inflasi yang terus menurun dalam beberapa bulan terakhir hingga menyentuh 3,08 persen pada bulan Juli 2023 ini relatif lebih rendah disbanding negara lain. Dimana penurunan tingkat inflasi utamanya disebabkan oleh deflasi pada komponen harga bergejolak,” ungkapnya.
Dirinya menyatakan, pada minggu 2 bulan Agustus 2023, sebagian besar komoditas pangan mengalami penurunan harga dibandingkan dengan Juli 2023. Hal ini membuat mayoritas Kabupaten/Kota mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH).
Komoditas penyumbang utama kenaikan IPH di sejumlah Kabupaten/Kota sampai dengan minggu kedua Agustus 2023 adalah Cabai Rawit, Ikan Kembung, Telur Ayam Ras, dan beras.
"Sedangkan komoditas penyumbang utama penurunan IPH di sejumlah Kabupaten/Kota sampai dengan minggu kedua Agustus 2023 adalah Daging Ayam Ras, Bawang Merah, Cabai Merah dan Udang Basah,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Perekonomian pada Setda Indramayu Iing Kuswara menyatakan, pihaknya akan senantiasa melaksanakan upaya-upaya dalam menjaga angka inflasi agar dapat terus terkendali sesuai dengan arahan pemerintah pusat serta meningkatkan koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna mengurangi faktor-faktor penyebab naiknya angka inflasi di daerah.
“Kami bersama TPID akan terus memantau kondisi terkini terkait inflasi, dan akan melakukan langkah-langkah pencegahan sesuai arahan pusat sehingga inflasi dapat terus terkendali,” pungkasnya. (LKP/MTQ – Tim Publikasi Diskominfo Indramayu/toeb)