Jadikan Musuh Bersama, Fasha Serukan Komitmen Bersama Perangi Stunting

:


Oleh MC KOTA JAMBI, Kamis, 10 Agustus 2023 | 21:42 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 271


Jambi, InfoPublik - Kota Jambi didaulat menjadi tuan rumah perhelatan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2023. Dirayakan dengan nuansa berbeda, dalam suasana alami taman hutan kota yang asri dan teduh, peringatan Harganas kali ini diselenggarakan bertempat di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki, Kenali Asam Bawah Kotabaru Kota Jambi, pada Kamis pagi (10/8/2023).

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Jambi Dr. Alharis, S.Sos., Wali Kota Jambi, Dr. H. Syarif Fasha, M.E., Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiartossime, Direktur Pemanduan Kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Ir. Hj. Mila Rahmawati, Forkompimda Provinsi Jambi, Ketua TP PKK Kota Jambi, Hj. Hesnidar Haris, Ketua GOW Kota Jambi yang juga selaku Ketua Forum Kota Sehat Kota Jambi, Dr. dr. Hj. Nadiyah, Sp.OG, Kepala BKKBN Jambi, Kepala BPKP Perwakilan Jambi, Bupati dan Wali Kota se-Provinsi Jambi, Kepala OPD Pemprov dan Pemkot Jambi, serta kader KB dari seluruh kota-kabupaten se-Provinsi Jambi.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha mendapatkan penghargaan Nominasi Peserta Terbaik Grand Desain Pembangunan Kependudukan Award Tahun 2023 bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dari BKKBN RI. Dalam rangkaian acara tersebut, turut diserahkan pula secara simbolis insentif honorarium bagi kader dan penyuluh KB Kota Jambi, serta Launching Sekolah Lansia, BKL Sehat Selalu Kelurahan Bakung Jaya Paal Merah.

Mengangkat tema peringatan Hari Keluarga Nasional Tahun 2023, "Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju", Fasha ungkapkan bahwa penanganan stunting atau tengkes merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga negara Indonesia, tidak hanya Pemerintah tetapi juga setiap keluarga Indonesia.

"Kita harus melakukan tindakan yang konkrit, permasalahan stunting bukan urusan kelompok atau perangkat daerah tertentu. Aksi cegah stunting jangan hanya menjadi retorika dan wacana saja dalam setiap peringatan Harganas atau sejenisnya, tetapi harus ada tindakan nyata dari kita semua secara bersama. Bukan hanya pemerintah saja. Namun menjadi tanggung jawab bersama, baik secara institusional dan personal, melibatkan banyak pihak, seluruh elemen masyarakat tentunya. Sehingga akan lebih mudah, lebih gampang kita menghadapi pertempuran,” ungkap Fasha.

Berdasarkan data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Masyarakat (e-PPGBM) di Kota Jambi pada Agustus 2022 Jumlah Balita Stunting sebanyak 517 Balita dan mengalami penurunan pada Februari 2023 yaitu 504 Balita. Walaupun mengalami penurunan, Fasha tetap berkomitmen wujudkan Keluarga Bebas Stunting di Kota Jambi, karena hal tersebut menjadi persoalan serius yang nantinya akan menentukan kualitas generasi masa depan Indonesia.

Ditambahkan Fasha, stunting merupakan ancaman nyata yang berakibat hilangnya satu generasi disuatu negara. Untuk itu, Wali Kota Jambi itu juga mengimbau semua pihak fokus pada upaya mencegah stunting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

"Banyak faktor penyebab stunting. Untuk itu semua faktor penyebab harus ditanggulangi agar rantai stunting dapat diberantas dengan tuntas. Mudah-mudahan semua calon-calon ibu akan sudah pintar bagaimana mengatasi masalah stunting ini, nanti yang penting adalah mengenai edukasi semua calon-calon Ibu. Kunci sukses dalam pencegahan stunting ialah pemenuhan gizi seimbang pada ibu hamil dan menyusui. kesempatan untuk mencegah stunting itu ada pada 1.000 HPK,” jelas Fasha.

Ditegaskan pula oleh Fasha, sesuatu permasalahan yang ada jika dikerjakan secara bersama-sama, maka akan bisa diselesaikan. Dirinya pun mencontohkan kasus pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia. Dimana, seluruh pemangku kepentingan dan segenap lapisan masyarakat dilibatkan menanggulangi pandemi tersebut.

“Saya berpikir bahwasanya dalam menyelesaikan ini harus ada musuh yang harus dihadapi. Kalau tidak ada musuh yang dihadapi maka tidak akan ada persatuan kekompakan. Dulu waktu Indonesia akan merebut kemerdekaan musuh kita sudah jelas, jadi semua sumber daya yang ada bersatu untuk bagaimana membebaskan bangsa ini mengusir penjajah. Setelah itu tidak ada musuh lagi, sehingga kadang-kadang kita sudah santai dan lain sebagainya,” jelas Fasha.

“Kemudian kita dikejutkan lagi oleh wabah covid dimulai tahun 2020. Semua negara belum selesai, kita sudah selesai. Kemudian kita bisa meminimalisir semua korban dan lain sebagainya. Itu karena kita kompak. Kalau kita melihat bahwa kadang kala Stunting ini adalah hal-hal yang biasa. Kita tidak sadar mungkin ada yang pertumbuhannya agak terlambat waktunya, seperti apa daya pikirnya lemah. Kita tidak sadar,” ujarnya.

Senada dengan Wali Kota Jambi, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat, Dr. Bonivasius Prasetya sampaikan bahwa stunting ini adalah perang bersama seluruh elemen bangsa. Dirinya pun menganalogikan bahwa stunting ini bukan sekedar program pemerintah semata, tetapi sebagai program bangsa. Dimana, selama bangsa ini masih ada maka selama itulah harus secara bersama mengentaskan stunting.

“Kita butuh betul-betul kolaborasi semua stakeholder terkait, swasta, akademisi, tokoh masyarakat dan lainnya. Bahwa stunting ini bukan program pemerintah tapi program bangsa kita,” ujar Bonivasius.

Gubernur Jambi Al Haris juga menekankan pentingnya Keluarga yang sehat dan bahagia.

“Keluarga komponen terkecil dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. Kalau keluarga itu sudah bahagia, terpenuhi semua pangan, tidak ada anak yang menganggur, anaknya sekolah semuanya Insya Allah ada bahagia di situ,” ujar Al Haris.

Hendra/Abu Bakar