:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Rabu, 26 Juli 2023 | 18:53 WIB - Redaktur: Kusnadi - 170
Sumbawa Barat, InfoPublik – Peternak ikan di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) boleh mencoba metode Bioflok yang saat ini tengah digunakan Kodim 1628/Sumbawa Barat dalam hal budidaya ikan nila.
Selain berbiaya murah, tidak membutuhkan lahan luas dan dapat dikontrol setiap waktu, metode kolam dengan sistem Bioflok ini cukup menarik untuk diterapkan di seluruh wilayah Sumbawa Barat.
Budidaya ikan menggunakan metode bioflok Kodim 1628/Sumbawa Barat ini sebenarnya merupakan salah satu program TNI AD dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Selain itu, metode seperti ini juga bisa diterapkan para pembudidaya ikan di Sumbawa Barat.
‘’Program budidaya ikan menggunakan bioflok ini merupakan salah satu upaya kita memperkuat ketahanan pangan nasional. Selain itu, kita juga memberikan edukasi kepada masyarakat, untuk bisa melaksanakan hal serupa,’’ jelas Dandim 1628/Sumbawa Barat, Letkol Inf Oktavian Englana Partadimaja Rabu (26/7/2023).
Diakuinya, program ketahanan pangan TNI tidak hanya menyasar sektor pertanian. Sektor perikanan juga menjadi bagian yang perlu didukung dan dikembangkan. Untuk sektor perikanan ini, Kodim Sumbawa Barat lanjutnya mencoba melaksanakan budidaya ikan air tawar dengan sistem kolam Bioflok.
‘’Kita gunakan halaman sekitar asrama kodim, jalan Labuan Balad Kelurahan Bugis, Kabupaten Sumbawa Barat,’’ paparnya.
Sistem atau metode bioflok lanjutnya sebenarnya sudah cukup banyak dilakukan peternak ikan di Indonesia, hanya saja di Sumbawa Barat, metode ini masih belum banyak dipakai. Sebagian besar pembudidaya ikan, khususnya air tawar masih menggunakan kolam konvensional.
‘’Ini cocok diterapkan atau dicoba pembudidaya ikan nila yang tidak punya lahan luas, atau kolam,’’ urainya.
Saat ini, kata Dandim, mereka tengah mencoba melakukan budidaya ikan nila pada 12 buah kolam berukuran sekitar empat meter. Satu kolam mampu menampung sekitar 1.000 ekor bibit ikan nila.
‘’Sistem seperti ini sudah umum dilakukan oleh masyarakat dikarenakan caranya yang terbilang mudah. Tapi di Sumbawa Barat itu belum banyak. Padahal, biaya untuk ini cukup murah dan tak perlu lahan luas,’’ paparnya lagi.
Keuntungan menggunakan metode ini, ikan yang dipelihara akan berkembang lebih cepat. Dalam waktu empat sampai lima bulan, ikan sudah siap panen.
‘’Bisa cepat dipanen. Satu kilogramnya berisi lima ekor,’’ tandansya.
Lebih lanjut dikatakannya, program yang diinisiasi oleh Kodim 1628/Sumbawa Barat diharapkan dapat membantu pemerintah daerah. Utamanya dalam mencukupi kebutuhan ikan untuk konsumsi masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. (MC Sumbawa Barat)