:
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Rabu, 26 Juli 2023 | 15:20 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 75
Temanggung, InfoPublik - Para kader PKK yang telah berkorban, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, serta mengorbankan keluarganya untuk memberikan makanan tambahan kepada anak-anak yang dalam penanganan stunting harus dihargai.
Hal ini disampaikan oleh Ketua TP PKK Eni Maulani Saragih Al Khadziq saat monev penurunan stunting dan pemantauan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada hari ke-71 pada dua desa di Kecamatan Kandangan, yakni Desa Kembangsari dan Kandangan, serta satu desa di Kecamatan Bansari, yakni Desa Bansari, Selasa (25/7/2023).
“Ibu-ibu kader ini keluar dari rumah, belanja pagi-pagi, kemudian memasak sampai saat ini, hari ke-71, tidak diberi intensif, Ikhlas memasak, supaya anak-anak stunting di lingkungannya dapat terbebas dari stunting. Jangan sampai pengorbanan kader-kader ini sia-sia, kecewa dan sedih,”katanya.
“Ibu-ibu, kalau diberi makanan jangan bilang tidak suka terlebih dahulu, perlu adanya pembiasan dan pendekatan khusus, agar anak ini suka, jadi kadang anak ini bukan tidak suka, tetapi belum terbiasa. Jadi jangan kecewakan ibu-ibu kader yang sudah susah payah memasak,” imbuhnya.
Ketua TP PKK berharap kader-kader ini diharapkan tetap semangat memasak, mengantar dan memantau dengan penuh cinta, penuh harapan dan keikhlasan.
Terdapat sejumlah 19 balita stunting di Desa Kembangsari, 26 balita stunting di Desa Kandangan, serta 59 balita dan 3 ibu hamil KEK di Desa Bansari.
Memasuki hari ke-71, Ketua TP PKK kembali melakukan edukasi kepada ibu-ibu, supaya memberikan keterangan yang sebenarnya saat dilakukan penggalian data oleh satgas.
Hal ini dimaksudkan, agar semua upaya yang dilakukan menjadi terukur dan bisa dilakukan evaluasi dalam setiap kekurangan.
“Ibu-ibu sekalian jangan pernah ragu untuk menyampaikan keterangan yang sebenar-benarnya tentang anak kita. Supaya apa yang kita lakukan semuanya terukur,”jelasnya.
Sementara itu, Ketua PIAD Kabupaten Temanggung Ratna Ardiyan Yunianto berpesan kepada para ibu-ibu supaya memberi makanan yang bergizi kepada putra-putrinya dan jangan lelah belajar memasak sesuai angka kebutuhan gizi, supaya kegiatan PMT 90 hari ini dapat dilanjutkan secara mandiri nantinya.
“Ibu-ibu jangan anak-anaknya diberi makan chiki, karena kalau anak sudah mengenal chiki, maka yang disuka chiki, nanti makanan yang lainnya tidak suka. Boleh dikasih biskuit, atau wafer, tapi jangan chiki, kemudian nanti ibu-ibu minta resep masakan menu-menunya dari para kader ini supaya besok bisa memberikan makanan yang bergizi setelah 90 hari,”tambahnya.(MC. TMG/ekn;ekp/eyv)