:
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Jumat, 21 Juli 2023 | 17:58 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 91
Temanggung, InfoPublik - Ketua TP PKK Eni Maulani Saragih Al Khadziq melaksanakan monitoring dan evaluasi progres perkembangan anak-anak yang masuk dalam kategori stunting atau stunted, dan ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), yang kali ini berlangsung di Desa Gedongsari dan Padureso, Kecamatan Jumo, Temanggung, Kamis (20/7/2023).
Pada kesempatan ini, Eni Maulani Saragih bersama Ketua PIAD, Ratna Ardiyan Yunianto memberikan secara langsung makanan yang dimasak ibu-ibu Satgas Stunting tingkat desa untuk anak-anak dan ibu hamil yang mengalami KEK, dengan didampingi Kepala Puskesmas Jumo, Freshinta Maya beserta karyawan, Kepala Desa Gedongsari dan Padureso, Tim Satgas Stunting Desa Gedongsari dan Padureso, Ibu Baduta Stunting, serta seluruh peserta hadir, sekaligus mengikuti kegiatan dengan dialog interaktif yang berlangsung secara langsung.
Hasil kenaikan yang signifikan dalam hal pertumbuhan tinggi dan berat badan dalam perolehan hasil program PMT, untuk progres perkembangan anak-anak yang masuk dalam kategori stunting atau stunted, dan ibu hamil yang mengalami KEK yang sudah berjalan selama dua bulan tersebut, diharapkan dapat terus berlanjut dan berkembang hingga 90 hari mendatang, seperti yang dikatakan Ketua TP PKK dalam sambutannya.
“Ini luar biasa, mudah-mudahan kenaikan yang signifikan ini dapat mengeluarkan Kabupaten Temanggung dari zona stunting dan dapat mencapai target penurunan angka stunting yang sudah ditetapkan oleh Presiden Jokowi,”jelasnya.
Eni menambahkan evaluasi dalam menu PMT juga terus diperbaharui dengan tidak mengurangi kadar gizi pada makanan yang diberikan kepada anak-anak yang masuk dalam kategori stunting atau stunted, dan ibu hamil yang mengalami KEK. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh menu dengan formula yang pas untuk anak-anak yang tidak mau atau hanya mau makan sedikit.
“Untuk memaksimalkan pemberian PMT, Ketua TP PKK meminta agar setiap orang tua yang anaknya mendapat PMT bisa memberikan laporan yang sebenarnya, agar bisa dievaluasi. Jika ada yang tidak suka atau tidak habis, bisa diganti dengan variasi lain yang gizinya setara, agar anak bisa mendapatkan asupan sesuai program,”tambahnya. (MC.TMG/adi;wll;ekp/eyv)