Presiden Jokowi Apresiasi Bengkulu Berhasil Turunkan Angka Stunting

:


Oleh PROVINSI BENGKULU, Kamis, 20 Juli 2023 | 20:33 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Bengkulu, InfoPublik – Keberhasilan Provinsi Bengkulu menurunkan angka prevalensi stunting mendapatkan apresiasi dari Presiden RI Joko Widodo.

Hal ini diungkapkannya saat berkunjung ke Puskesmas Sri Kuncoro, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kamis (20/7/2023).

"Stunting yang ada di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan yang sangat baik dari 22 ke 18 point," ujar Presiden usai berkunjung.

Lanjutnya, dengan angka tersebut Bengkulu diharapkan mampu terus menurunkan angka stunting di daerah.

"Itu berarti stunting di Provinsi Bengkulu di bawah rata-rata nasional dan kita harapkan di 2024 sudah bisa turun di bawah angka 14,” kata Presiden.

Presiden Jokowi menambahkan, melihat Bengkulu, sudah tidak banyak yang stunting dan terus diberikan indeks gizi yang baik.

Sehingga, Presiden menyebutkan ingin di semua Provinsi melakukan hal yang sama, dan tentu juga, bagusnya melibatkan pihak swasta untuk berdonasi,

Selain itu, Presiden mendorong kolaborasi masyarakat maupun pihak swasta terus diperkuat, hal ini berguna untuk percepatan penurunan angka stunting menjadi lebih baik.

"Di sini (Bengkulu) ini ada inovasi dengan memberikan makanan yang bersumber dari belut, ini tentu sangat baik sekali. Memiliki nilai protein yang tinggi dan sangat bagus untuk mempercepat penurunan stunting," ungkap Jokowi.

Beberapa waktu lalu, Bengkulu meraih 3 penghargaan sekaligus salah satunya terkait penurunan angka stunting.

Gubernur Rohidin Mersyah dan Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu Derta Rohidin menerima Penghargaan Manggala Karya Kencana.

Wakil Gubernur Rosjonsyah menerima penghargaan Dharma Karya Kencana sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu.

Provinsi Bengkulu berhasil menurunkan angka prevalensi stunting dari 22,1% pada tahun 2021, turun ke angka 19,8% pada tahun 2022.

Pemprov Bengkulu menargetkan pada tahun 2024 prevalensi stunting turun hingga angka 12,55%, lebih rendah dari target nasional yaitu 14%. (Prov Bengkulu/toeb)