:
Oleh MC KOTA PARIAMAN, Kamis, 20 Juli 2023 | 13:49 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 81
Pariaman, InfoPublik - Desa Wisata Apar, Kota Pariaman, ditunjuk untuk Penanaman Mangrove Lintas Akademisi dan Lintas Kementerian, dalam rangka keberlanjutan wilayah pesisir, yang merupakan Program Kolaborasi Sekolah Pascasarjana Ilmu Lingkungan UNP (Universitas Negeri Padang), Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatra Barat, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Agam Kuantan, Ditjen PDASHL, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Pusat Studi Mangrove UBH (Universitas Bung Hatta), KKMD (Kelompok Kerja Mangrove Daerah) Sumbar serta dengan Pemerintah Kota Pariaman, Rabu (19/7/2023).
“Mangrove merupakan isu global yang mempunyai daya tarik yang luar biasa untuk pelestarian lingkungan, dan Pemerintah Kota Pariaman telah memulai sejak beberapa tahun yang lalu, sehingga dengan keberhasilan kita menjadikan kawasan mangrove apar menjadi daerah tujuan wisata yang memperhatikan keberlangsungan lingkungan yang berkelanjutan, dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar dan menjadi icon daerah,” ujar Wali Kota Pariaman Genius Umar.
Lulusan S3 IPB ini juga menuturkan bahwa fungsi utama hutan mangrove adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami. Manfaat yang lebih penting dari hutan bakau adalah fungsi ekologisnya sebagai pelindung pantai, habitat berbagai jenis satwa, dan tempat pembesaran banyak jenis ikan serta penghasil oksigen.
“Ketika mangrove rusak, tidak hanya orang Pariaman yang ribut, pihak pemerhati lingkungan, akademisi, Provinsi, Kementerian, sampai Negara lain, mereka akan turut rebut, karena isu lingkungan telah menjadi isu global,” ungkapnya.
Ia menerangkan, dalam pengambilan kebijakan, perlu memperhatikan aspek ekologi terlebih dahulu, kemudian tumbuh secara ekonomi dan sosialnya, dan telah diterapkan di Desa wisata Apar, dengan hutan mangrove dan kawasan konservasi penyunya. Desa wisata Apar telah menjelma menjadi salah satu destinasi wisata ecotourism yang diminati oleh pengunjung, bukan hanya orang sumbar saja, bahkan sampai nasional dan internasional.
“Dengan meyakinkan masyarakat bahwa menjaga kelestarian lingkungan dan kawasan yang ada ini, mereka akan mendapatkan dampak ekonomi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan pendapatan keluarag mereka,” tukasnya.
Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah menunjuk Kota Pariaman dalam hal kegiatan, sehingga dengan dukungan dari pihak akademisi dan instansi vertical lingkungan yang ada dapat secara bersama memperhatikan aspek ekologi sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan destinasi wisata.
Hadir Dalam acara Yenni Rozimela (Direktur Sekolah Pascasarjana UNP), Indang Dewata (Wadir 1 Sekolah Pascasarjana), Eri Berlian (Ketua S2 dan S3 Ilmu Lingkungan UNP), Fatmawati (Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar), Eni Kamal (Ketua Pusat Studi Mangrove UBH) dan Sam Karya Nugraha (Kepala BPDAS Agam Kuantan), Pemerhati Lingkungan, Para Dosen, mahasiswa S2 dan S3 Ilmu Lingkungan, Pejabat Pemko Pariaman, serta undangan yang hadir.
(J)