Pemprov Bengkulu Sabet 3 Penghargaan BKKBN RI Sekaligus, Gubernur Rohidin: Berkat Kerja Bersama

:


Oleh PROVINSI BENGKULU, Rabu, 5 Juli 2023 | 09:54 WIB - Redaktur: Tobari - 122


Bengkulu, InfoPublik - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu Derta Rohidin menerima Penghargaan Manggala Karya Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.

Manggala Karya Kencana merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Pusat melalui BKKBN kepada sosok yang dinilai berdedikasi tinggi dan komitmen dalam pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana).

Penghargaan diserahkan langsung Menko PMK Muhadjir Effendy didampingi Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo bertempat di Griya Agung Rumah Dinas Gubernur Sumatera Selatan pada Selasa Malam (4/7/2023).

Syukur Alhamdulillah kita mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana terkait dengan kerja bersama terutama dari BKKBN Provinsi Bengkulu bersinergi dengan lintas sektoral termasuk bersama Forkopimda Provinsi Bengkulu.

"Sehingga kegiatan-kegiatan terkait pengendalian penduduk dan peningkatan kualitas keluarga berjalan dengan baik," tutur Gubernur Rohidin.

Penghargaan ini, lanjutnya, menjadi dorongan semangat untuk semakin berkolaborasi, sesuai arahan Menko PMK dan Kepala BKKBN, ke depan akan mulai bagaimana meningkatkan kualitas keluarga, khususnya mempersiapkan generasi berkualitas menyongsong Indonesia Emas 2045.

Tidak kalah membanggakan pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 tingkat Nasional yang dipusatkan di Provinsi Sumatera Selatan ini, Wakil Gubernur Rosjonsyah juga turut menerima penghargaan Dharma Karya Kencana.

Wagub Rosjonsyah menerima penghargaan Dharma Karya Kencana  sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu, yang berhasil menurunkan angka stunting di Provinsi Bengkulu dari 22,1% pada tahun 2021 turun ke angka 19,8% pada tahun 2022.

Pemprov Bengkulu menargetkan pada tahun 2024 prevalensi stunting turun hingga angka 12,55%, lebih rendah dari target nasional yaitu 14%. (Prov Bengkulu/toeb)