:
Oleh Kabupaten Banggai, Senin, 19 Juni 2023 | 15:00 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 571
Banggai, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Banggai mendukung penuh kegiatan pembinaan umat semua agama yang ada di Kabupaten Banggai, tak terkecuali bagi pemeluk agama minoritas. Hal itu disampaikan Bupati Banggai Amirudin saat membuka kegiatan Utsawa Dharma Gita ke-5 tingkat Kabupaten Banggai di Pura Agung Padma Bhuana, Luwuk, Minggu (18/6/2023) malam.
Bupati Amirudin mengatakan, pembinaan umat yang dilakukan oleh organisasi-organisasi keagamaan merupakan modal utama dalam mempererat hubungan baik antarumat beragama. “Melalui kegiatan ini, saya mengajak seluruh umat Hindu menjadikan Utsawa Dharma Gita sebagai tonggak pembaruan tekad untuk lebih mempererat hubungan antarumat beragama,” ujar Bupati Amirudin.
Dengan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama, Bupati meyakini, semua pemeluk agama dapat hidup rukun dan berkontribusi positif pada pembangunan di daerah. Untuk itu, Bupati Amirudin berkomitmen untuk mengakomodasi kegiatan keagamaan seluruh umat beragama melalui dukungan alokasi anggaran dan fasilitas lainnya.
Tak hanya di tingkat kabupaten, Pemkab Banggai juga akan mendukung para utusan Kabupaten Banggai yang akan berkompetisi di Utsawa Dharma Gita tingkat Provinsi Sulawesi Tengah yang akan digelar di Morowali Utara, Juli 2023 mendatang.
Dukungan untuk umat Hindu di Kabupaten Banggai juga tampak dalam pelaksanaan Festival Ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi, Maret lalu. “Untuk tahun ini, saya sudah masukkan di anggaran APBD untuk pelaksanaan Festival Ogoh-ogoh selanjutnya,” ujar Bupati Amirudin.
Utsawa Dharma Gita adalah festival atau lomba nyanyian suci agama Hindu. Dalam kitab suci Weda, Utsawa Dharma Gita pada hakekatnya adalah Phalasruti, Phalasloka, dan Phalawakya.
Phalasruti mengandung makna pahala dari pembacaan kitab-kitab sruti atau wahyu yang pada umumnya disebut mantra yang berasal dari Hyang Widhi. Phalasloka adalah pahala dari pembacaan kitab-kitab susastra Hindu seperti kitab Itihasa, yakni Ramayana dan Mahabharata. Sedangkan Phalawakya adalah tradisi pembacaan karya sastra Jawa Kuna berbentuk prosa atau parwa.
Ketua Lembaga Pengembangan Dharma Gita (LPDG) Kabupaten Banggai I Nengah Aryanto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya melestarikan dan mengembangkan literasi keagamaan umat Hindu. “Event ini tentu saja sangat strategis dalam penguatan literasi keagamaan bagi umat Hindu,” ujar I Nengah Aryanto.
Utsawa Dharma Gita, menurut Ketua LPDG, bukan hanya hajatan kompetisi untuk menjadi juara, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan serta memahami dan mengamalkan filosofi ajaran Hindu bagi pemeluknya.
Melalui tema: Literasi Sastra Suci, Mewujudkan Sumber Daya Manusia Hindu yang Moderat dan Kompetitif, pelaksanaan Utsawa Dharma Gita tingkat Kabupaten Banggai diyakini sejalan dengan visi misi Pemkab Banggai.
“Tema ini menunjukkan bahwa umat Hindu Kabupaten Banggai selalu sejalan, hormat, dan patuh dengan Pemerintah Kabupaten Banggai selaku Guru Wisesa (pemimpin),” ujar I Nengah Aryanto.
(Tim Liputan Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banggai)