Rakor Dengan Kusuf Kalla, PMI Jatim Paparkan Penanganan Bencana Kekeringan di Daerah

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 15 Juni 2023 | 17:16 WIB - Redaktur: Tobari - 110


Surabaya, InfoPublik - Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) dengan PMI Pusat membahas berbagai bencana termasuk bencana kekeringan.

Dari rilis PMI Jatim, Rakor dipimpin Ketua PMI Pusat HM. Jusuf Kalla, didampingi Wakil Ketua Ginanjar Kartasasmita dan Sekjen PMI AM. Fachir melalui zoom meeting pada Kamis (15/6/2023).

Ada lima provinsi yang diundang dalam Rakor. Diantaranya Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Banten dan PMI DKI Jakarta. Lima provinsi tersebut dianggap paling rawan bencana baik tanah longsor, banjir, gunung berapi maupun kekeringan.

Hadir dalam zoom meeting Ketua PMI Jawa Timur H. Imam Utomo, yang didampingi Sekretaris Dewan Kehormatan Rasiyo dan Anggota Dewan kehormatan Baidowi. Lalu Sekretaris Edi Purwinarto, Ketua bidang bencana Eddy Indrayana, Wakil Sekretaris Dwi Suyanto dan Bendahara Soejarno.

Dilaporkan oleh H Imam Utomo.S bahwa di Jawa Timur terdapat 109 kecamatan 317 desa terdampak bencana kekeringan.

Sementara peralatan yang dimiliki hanya ada 5 tangki air, diantaranya 3 provinsi dan 2 tangki posisinya dipinjamkan ke PMI Kabupaten/kota. Jumlah ini dirasa sangat kurang.

Sebab itu PMI Jawa Timur sudah mengajukan surat meminjam tangki yang ada di Gudang PMI di Gresik untuk bisa digunakan distribusi air bagi kabupaten/kota yang membutuhkan.

Pada saat Pandemi Covid-19 lalu ada 12 tangkir air yang bisa digerakkan di semua kabupaten kota di Jawa Timur. PMI Jatim juga membantu biaya operasional untuk pengoperasian tangki tersebut meski bantuan tidak banyak.

Beberapa Kecamatan yang terdampak, rinciannya Kab. Sumenep 5 Kecamatan, Magetan 5 Kecamatan, Lumajang 7 Kecamatan, Nganjuk 4 Kecamatan, Jember 6 Kecamatan, Sampang 109 Kecamatan 63 Desa, Bangkalan 9 Kecamanatan 61 Desa, Pamekasan 9 Kecamatan 72 Desa, Pasuruan 6 kecamatan 17 Desa, Lamongan 6 Kecamatan 6 Desa, Tuban 1 Kecamatan 1 Desa, Pacitan 9 Kecamatan 1 Desa, Bondowoso, 11 Kecamatan 23 Desa, Malang 9 Kecamatan 18 Desa, Bojonegoro 7 Kecamatan 19 Desa, Kabupaten Mojokerto 2 Kecamatan 3 Desa, Kabupaten Probilinggo 3 Kecamatan.

Disampaikan bahwa dampak terjadinya kekeringan akan mengalamai kekurangan ketersediaan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, perkebunan dan kegiatan ekonomi. Bahkan petani akan mengalami gagal panen.

PMI Jawa Timur juga tengah melakukan pemetaan wilayah rawan dan berkjoordinasi dengan pihak terkait, memberikan edukasi resiko kekeringan dengan cara antisipasinya.

PMI Jawa Timur juga berkoordinasi dengan BPBD dengan membantu suplai air bersih kepada masyarakat.

Meski begitu Jawa Timur mengusulkan kepada PMI Pusat bantuan berupa armada seperti truck tangki guna antisipasi respon suplai, diberikan dukungan torn/penampungan air untuk wilayah yang terjadi kekeringan, program pemberdayaan masyarakat untuk mengantisipasi kekeringan ditahun yang akan datang.

Dan dukungan mobil gunner agar bisa digunakan untuk melakukan operasi pendistribusian.

Ketua Umum PMI Pusat H.M.Jusuf Kalla dalam pengarahannya mengatakan merespon laporan PMI Provinsi se Jawa termasuk usulan dan pengajuan daerah. Saat ini PMI memiliki 182 mobil gunner.

Silakan saja dipakai untuk mengantisipasi bencana kekeringan di daerahnya masing masing. Jusuf Kalla memberikan catatan agar semua mobil sebelum digunakan di cek dulu, olinya, dibersihkan setelah kondisi baik baru bisa dipakai.

Pak JK juga menganjurkan agar sopir juga harus ada honornya. Boleh saja bekerjasama dengan bank atau Lembaga di daerah. Operasi kekeiringan akan berjalan selama 5 bulan dan puncaknya pada Juli hingga Oktober. (MC Diskominfo Prov Jatim/ida-pno/toeb )