RSPAL dr Ramelan Gelar Symposium Metabolic Diseases Link in Ramelan Scientific

: Kepala RSPAL dr Ramelan, Laksamana Pertama TNI dr Sujoko Purnomo saat memberikan keterangan kepada sejumlah awak media di ymposium metabolic diseases link in ramelan scientific (MRS), Sabtu (21/9/2024).


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Minggu, 22 September 2024 | 01:24 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 65


Surabaya, InfoPublik- Menyambut Hari Kesehatan TNI AL tahun 2024, Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut (RSPAL) menggelar Symposium metabolic diseases link in ramelan scientific (MRS) secara offline dan online Sabtu (21/9/2024).

Di sela - sela  kegiatan, Kepala RSPAL dr Ramelan, Laksamana Pertama TNI dr Sujoko Purnomo mengatakan kegiatan ini digelar untuk menjawab tantangan dari kondisi kesehatan global yang saat ini menjadi permasalahan yang sangat besar, baik dari sisi sumber daya manusia, ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.

“Gangguan metabolik merupakan time boom disease dan merupakan penyebab kematian yang utama. cost of illness dari penyakit diabetes merupakan tertinggi dari penyakit yang lain,”katanya.

Menurutnya, RSPAL dr Ramelan sebagai rumah sakit terkemuka tentunya memiliki tanggung jawab dan peran yang penting dalam mengatasi permasalahan ini. “Kami memiliki sumber daya manusia, sumber daya peralatan dan koneksivitas yang baik.

Lebih lanjut dikatakannya, menyakit metabolic adalah salah satu penyumbang kematian karena mempengaruhi penyembuhan penyakit kronis. “Obesitas, hipertensi diabetes, jantung adalah penyakit-penyakit metabolik yang kasusnya sangat banyak,” tuturnya.

RSPAL dr Ramelan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan cukup baik artinya segala pelatihan keilmuan sekolah spesialisasi disiapkan. Kemudian sarana prasarana, peralatan medis, laboratorium juga disiapkan. Secara eksternal RSPAL melayani masyarakat umum, kemudian secara internal memastikan kesiapan prajurit.

“Kita mulai melakukan skrining kesehatan prajurit, dari awal  pendaftaran kemudian kita maintenance setiap tahun dengan Uji Pemeriksaan Kesehatan (Urikkes) prajurit setiap tahun. “Harus dilaksanakan urikkes supaya penyakit-penyakit ini tidak muncul ataupun kalau muncul terdeteksi secara awal sehingga tegangannya dengan baik,”imbuhnya.

Belakangan ini kunjungan pasiennya semakin banyak, yang biasanya 1000/hari sekarang sekitar 1600-an, ini karena banyak penyakit yang terdeteksi.

“Artinya kita perkuatkan lagi SDM, kemudian perkuat laboratorium, klinik penunjang, dan termasuk pengobatan dan kita buat sistem yang terintegrasi antar struktur spesialis yang memang komit melayani penyakit metabolic,”imbuhnya. (MC Prov Jatim /hjr/eyv)

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 21 September 2024 | 03:59 WIB
113 Pecah Rekor di PON XXI Aceh-Sumut 2024
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 21 September 2024 | 03:57 WIB
Melalui Satpol PP Goes To School, Pemkot Surabaya Cegah Bullying di Kalangan Pelajar
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 21 September 2024 | 03:56 WIB
Bank Jatim Serahkan CSR kepada Dinas Sosial Jawa Timur
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 21 September 2024 | 03:55 WIB
KPU Tetapkan Paslon Pilgub Jatim 2024 Lewat Pleno Tertutup Minggu Besok
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 21 September 2024 | 03:54 WIB
DPRD Jatim Harapkan Pemerintah Pusat Kebut Pembangunan Jalan Pansela
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 21 September 2024 | 03:50 WIB
Bupati Mojokerto Tekankan Peranan Penting Data Statistik dalam Pemerintahan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 21 September 2024 | 03:48 WIB
Disperpusip Jatim Terima Sertifikat Naskah Primbon Tengger Jadi Ikon