'On Boarding' UMKM/IKM Menuju Gernas BBI/BBWI 2023

:


Oleh Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa, 6 Juni 2023 | 13:30 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 167


Palu, InfoPublik -  Para pelaku UMKM dan IKM Provinsi Sulteng mengikuti on boarding yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulteng bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulteng dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) Tahun 2023 di Aula BI Sulteng, Senin (5/6/2023)

Kegiatan diselenggarakan selama 5 hari, mulai 5-10 Juni 2023 secara hybrid, offline sebanyak 60 UKM/IKM dan secara online (zoom) sebanyak 74 UKM/IKM. Dan melalui on boarding akan dipilih 15 UMKM dan IKM terbaik dan kemudian mengikuti pendampingan.

Dalam sambutanya, Kepala Dinkop dan UKM Sisliandy Ponulele menyampaikan bahwa on boarding merupakan salah satu tahapan menuju ke acara puncak Gernas BBI dan BBWI tahun 2023 yang dilaksanakan pada Agustus mendatang.

"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bank Indonesia Perwakilan Sulteng yang telah mensupport pelaksanaan kurasi maupun program pasca kurasi," katanya.

ditambahkan, sesuai visi dan misi pemerintah daerah yaitu gerak cepat menuju Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju, salah satunya mengurangi tingkat pengangguran sehingga nantinya angka kemiskinan menurun.

"Dari 172 UKM/IKM peserta kurasi yang memenuhi kriteria penilaian oleh kurator adalah sebanyak 134 UKM/IKM," jelas Sisliandy.

Ia berpesan, pelaku UMKM dan IKM yang telah dinyatakan lulus kurasi oleh kurator, agar memahami pentingnya pelatihan dan pendampingan pascakurasi sebagai modal untuk mengembangkan usaha.

"Mari jadikan program ini sebagai suatu peluang dan kesempatan bagi kita untuk mengangkat produk-produk lokal agar kita bisa bersaing secara lokal maupun nasional," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BI Perwakilan Sulteng Dwiyanto Sumirat dalam sambutanya mengungkapkan para pelaku UMKM dan IKM akan mempelajari dan mengoptimalkan keberadaan i-comerce untuk memperluas pasar dan naik kelas.

"Yang awalnya bapak/ibu jualan hanya ke tetangga, sekarang pasarnya lebih luas lagi dengan mengoptimalkan media sosial yang di miliki yakni, Instagram, Facebook dan lain sebagainya," kata Dwiyanto.

Ia menjelaskan masih banyak pihak-pihak luar negeri atau koperasi-koperasi besar yang masuk di i-comerce, meskipun begitu para pelaku UMKM dan IKM juga harus bisa masuk di i-comerce.

"Dengan masuk di i-comerce, pasar kita akan menjadi lebih luas," ujar Kepala BI Perwakilan Sulteng.

Dwiyanto menuturkan, melalui i-comerce, dapat mempermudah dalam berbelanja baik ditingkat Kabupaten maupun Provinsi sekali pun dapat mengakses dan mengetahui produk-produk yang akan di jual. Sehingga masyarakat dapat berbelanja tidak harus berjalan kemana-mana, cukup melalui handphone masing-masing dengan membuka aplikasi i-comerce lalu berbelanja.

"Kurasi ini menandakan bahwa produk para pelaku UMKM dan IKM saat ini memiliki potensi yang sangat baik kedepannya dan memiliki daya saing," pungkas Dwiyanto.

(Kominfo Santik/Humas Sulteng/Ahyain)