DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Gelar Rembug Stunting

:


Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Selasa, 30 Mei 2023 | 16:57 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 58


ProbolinggoKab, InfoPublik – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo menggelar rembug stunting di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Senin (29/5/2023).

Kegiatan yang mengambil tema “Keluarga Berdaya, Stunting Tiada, Rakyat Sejahtera” ini dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj Nunung Timbul Prihanjoko, Forkopimda, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Nyigit Wudi Amini dan Satgas Stunting Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI di Jawa Timur Eko Purnomo.

Hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Probolinggo didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Probolinggo Rita Erik Susanti Ugas Irwanto, sejumlah pejabat terkait serta Satgas BUS Patas Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan penghargaan kepada Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting di Kabupaten Probolinggo. Dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama dalam program rembug stunting Kabupaten Probolinggo untuk mendukung penuh upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting secara konsisten dan berkelanjutan di Kabupaten Probolinggo oleh Wabup Timbul, Sekda Ugas dan Forkopimda. Serta penandatanganan berita acara kesepakatan bersama rembug stunting 2023 oleh Wabup Timbul.

Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto mengungkapkan dari 8 langkah pihaknya tidak pernah kurang. Pihaknya sudah melakukan identifikasi dan saran didampingi oleh Satgas Stunting Kemendagri di Jawa Timur. Perencanaan sudah disusun dengan baik oleh Bapelitbangda.

“Hari ini rembug stunting dan kita sudah memberikan kepastian hukum kepada desa melalui mandatory regulasi oleh Wakil Bupati Probolinggo. Kita sudah melakukan pendampingan dengan menyediakan kader Tim Pendamping Keluarga yang sudah 2 tahun sampai hari ini ada 888 tim terdiri 2.867 TPK yang bekerja luar biasa,” ujarnya.

Tidak hanya itu jelas Anang, pihaknya sudah melakukan monitoring tim timbang balita melalui bulan timbang. Dimana sampai detik ini pihaknya menggunakan sebagai pegangan bahwa Kabupaten Probolinggo di posisi 14,3.

“Kami nyaman menggunakan bulan timbang dari pada Survei SSGI yang saat ini berada pada posisi 17,6 persen. Kita secara rutin melakukan review-review dengan anggaran yang dilakukan secara sinergi OPD terkait,” tegasnya.

Sementara Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko mengatakan masalah stunting menjadi perhatian pemerintah pusat. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo seluruhnya konsentrasi terhadap permalasahan stunting.

“Stunting menjadi persiapan penting bagaikan kita menyiapkan generasi muda. Penting karena isu-isu global dalam menyiapkan generasi muda. Kita harus menyiapkan generasi muda supaya mempunyai kemandirian. Artinya ada tujuan mulia bagaimana kita masih mampu untuk menahan gelombang serangan dari luar, terutama persoalan generasi muda,” katanya.

Menurut Wabup Timbul, Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah menyiapkan serangkaian langkah kebijakan dalam upaya percepatan penurunan stunting antara lain dengan menerbitkan peraturan, keputusan dan surat edaran bupati, disamping mengkoordinasikan program dan kegiatan dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Oleh karena itu, melalui pertemuan ini diharapkan masukan dan saran dari seluruh peserta rembug stunting terkait penyusunan program dan kegiatan agar lebih terarah dan terintegrasi,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo. Menurutnya, penanganan stunting ini harus dilakukan harus dilakukan secara terpadu sampai pada tujuan. Ketika salah satu komponen tidak berfungsi, maka tidak mungkin bisa tercapai.

“Antara Pemerintah Kabupaten Probolinggo dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus padu. Stunting di Kabupaten Probolinggo sudah turun dan ini berkat keberhasilan kita bersama. Oleh karena itu, perlu adanya penyamaan persepsi dari semua pihak. Salah satunya dalam pencegahan pernikahan dini. Semua harus bisa berperan aktif di dalamnya sesuai dengan tugasnya masing-masing,” ungkapnya.

Sedangkan Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Nyigit Wudi Amini mengungkapkan ketika bicara stunting maka tentunya bicara anak bangsa ke depan dan kemajuan ke depan.

“Kami cukup bangga sekali bahwa di Kabupaten Probolinggo prevalensi stunting sudah turun sangat luar biasa. Kami memberikan apresiasi karena upaya yang dilakukan sangat luar biasa banyak dan nyata hasilnya. Bicara stunting, bagaimana melakukan pendampingan kepada keluarga beresiko stunting,” tegasnya.

Satgas Stunting Kemendagri RI di Jawa Timur Eko Purnomo menambahkan bahwa rembug stunting merupakan output dari aksi 1 dan 2 bagaimana antisipasi dan penganggaran yang sudah dilakukan serta bagaimana menyepakati di desa lokus dan lain sebagainya.

“Apa yang disepakati disini dan dilakukan tahun depan akan dilakukan melalui evaluasi kinerja setiap tahunnya. Untuk penilaian kinerja tahun 2022 akan diselenggarakan pada bulan Juni 2023. Nanti kita melihat progres percepatan penurunan stunting di Kabupaten Probolinggo. Evaluasi yang akan dilakukan di tahun 2023 untuk tahun 2022 ini tidak lepas dari peran teman-teman sehingga lebih komprehensif,” pungkasnya. (MC Kab Probolinggo/wan/sOn)