Tangani Kesehatan Anak, DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Gelar Rakor Pra Rembug Stunting

:


Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Kamis, 25 Mei 2023 | 23:22 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 63


ProbolinggoKab, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) menggelar rapat koordinasi (rakor) pra rembug stunting dengan tema "Keluarga Berdaya, Stunting Tiada dan Rakyat Sejahtera" di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo Rabu (24/5/2023).

Kegiatan yang melibatkan perwakilan Camat, Ketua TP PKK Kecamatan dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Probolinggo, perwakilan KUA, ketua organisasi profesi dan organisasi masyarakat ini dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto didampingi Sekretaris 1 TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Susanti Ugas Irwanto.

Rakor ini menghadirkan narasumber Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Sri Wahyu Utami, Kepala KUA Wonomerto Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo Ali Suhudi, Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Probolinggo Lusi Dwi Cahyani dan Kepala Bidang Keluarga Berencana DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Awi.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto mengatakan Pemkab Probolinggo berinisiatif menata kebijakan stunting sesuai Perbup Nomor 35 tahun 2017 Tentang Kewajiban Kursus Pra Nikah Bagi Calon Pengantin. Terbentuk tim pendamping keluarga telah aktif melakukan pendampingan terhadap keluarga beresiko stunting dan dampak yang dihasilkan cukup signifikan.

“Terlebih membangun komitmen di Kabupaten Probolinggo melalui program BUS Patas bersinergi dengan berbagai sektor terkait dalam penyelesaian permasalahan prioritas seperti kemiskinan ekstrim, stunting dan permasalahan lainnya. Untuk menyukseskan pencegahan dan menurunkan angka stunting, tidak hanya melalui pendekatan yang bersifat spesifik dengan leading sektor bidang kesehatan,” katanya.

Heri menjelaskan kegiatan pencegahan dapat dilakukan dengan pendampingan keluarga-keluarga beresiko oleh tim petugas di lapangan yang terdiri dari tenaga kesehatan, kader PKK dan kader KB.

“Stunting adalah permasalahan yang harus dihadapi sekaligus ditanggulangi secara terpadu dan terintegrasi melalui kolaborasi semua pihak, pemerintah, pengusaha swasta, tokoh agama dan tokoh masyarakat,” tegasnya.

Sementara Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto menyampaikan terkait dengan program prioritas stunting, DP3AP2KB telah melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan solusi-solusi terbaik terhadap penanganan stunting, agar stunting di Kabupaten Probolinggo terus semakin mengalami penurunan.

“Kegiatan ini yang sudah terlapor kepada Kementerian Dalam Negeri dan memiliki indikator kinerja serta harus optimal. Sedangkan outputnya kedepan angka stunting turun mencapai 14% versi SSG,” pungkasnya. (MC Kab Probolinggo/y0n/sOn)