Pemprov Sulteng Dukung Prodi Metalurgi dan Material Unhas

:


Oleh Provinsi Sulawesi Tengah, Minggu, 21 Mei 2023 | 19:32 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 109


Palu, InfoPublik - Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudy Dewanto mengikuti Rapat Koordinasi Pembahasan Dukungan Biaya Pendidikan Pada Program Studi S1 Metalurgi dan Material di Universitas Hasanuddin bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarivest)  di Ruang Teleconverence Kantor Gubernur Sulteng, Jumat (19/5/2023)

Dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam Industri Pertambangan, Universitas Hasanuddin bekerja sama dengan Kemenkomarivest membentuk program studi Metalurgi dan Material pada Fakultas Teknik.

Hal tersebut tercantum Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 03736/UN4.1/KEP/2023 tentang Pembukaan Program Studi Metalurgi dan Material Pada Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Adi Maulana mengucapkan terima kasih atas dukungan kepada pemerintah Provinsi di daerah, terutama yang ada di Wilayah Sulawesi dan kepada stakeholder terkait dalam industri pertambangan yang berada di wilayah Sulawesi dan Halmahera.

"Kami yakin dan percaya bahwa semua berangkat dari niat yang baik, yang ikhlas untuk memajukan industri pertambangan yang ada di Indonesia, khususnya di industri nikel dan juga industri mineral, logam dan lainnya," ucap Adi Maulana.

Selanjutnya, dalam rakor tersebut membahas lebih rinci mengenai anggaran pembiayaan. Terutama biaya pendaftaran (khusus jalur kerjasama dan mandiri), biaya pengembangan dan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT).

"Kami dari Universitas Hasanuddin sebagai salah satu Universitas terbesar yang ada di Indonesia, lebih khusus lagi yang terbesar di Indonesia Timur mempunyai tanggung jawab moral untuk terus menjaga keseimbangan, terus menjaga tingkat pendidikan terutama dalam bidang industri logam yang ada di Indonesia Timur," lanjutnya.
Selanjutnya, Untuk pendaftaran masuk, terdiri diri dari 3 proses :

Pertama, melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), kedua, melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan ketiga, Mandiri Jalur Non-Subsidi (JNS).

Khusus jalur SNBP dan SNBT tidak dipungut biaya pendaftaran dan biaya pengembangan, sedangkan untuk jalur Mandiri Jalur Non-Subsidi dibebankan biaya pendaftaran sebesar Rp800.000,00 dan biaya pengembangan sebesar Rp55.000.000,00.

Untuk besaran biaya Uang Kuliah Tunggal sendiri, diberlakukan sistem pengelompokan. Mulai dari golongan I sampai dengan golongan VIII. Besaran tiap golongannya mengacu pada kondisi ekonomi dan penghasilan orang tua dari mahasiswa.

Selain itu, dibahas juga Komponen Tambahan Bantuan Biaya Pendidikan (BPP) dan Beasiswa yang meliputi Uang subsidi buku, bantuan alat pendidikan (laptop), bantuan penelitian, dan bantuan lainnya yang tidak tercover.

Adi Maulana berharap kuota mahasiswa di tahun pertama didominasi dari hasil kerjasama, baik hasil kerjasama dengan industri maupun juga dengan pemerintah provinsi.

"Ada beberapa bupati yang menghubungi saya, meminta kuota khusus. Ini yang kita coba untuk optimalkan sehingga mahasiswa di tahun pertama ini didominasi oleh mahasiswa-mahasiswa putra daerah. Yang kemudian nanti kita harapkan setelah mereka lulus, mereka akan kembali membangun daerahnya masing-masing," jelas Adi Maulana.

Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah mendungkung dengan dibentuknya Program Studi Metalurgi dan Material di Universitas Hasanuddin.

"Terus terang, Sulawesi Tengah sangat membutuhkan sekali karena kaitannya dengan tambang Nikel dan lain-lain telah memberikan kontribusi yang besar terhadap provinsi. Olehnya saat kami berdiskusi dari dinas SDM dan Dinas terkait sangat membutuhkan sekali kebutuhan ahli-ahli yang berkaitan dengan Metalurgi dan Material seperti ini," kata Rudy Dewanto.

(Kominfo Santik/Humas Sulteng/Fakhrusy Syakir)