:
Oleh MC Kab Aceh Tengah, Minggu, 9 April 2023 | 12:25 WIB - Redaktur: Juli - 104
Takengon, InfoPublik - Jajaran Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, menggelar acara Peringatan Nuzulul Qur'an tahun 1444 Hijriah. Peringatan Nuzulul Qur'an ini digelar di Masjid Agung Ruhama Takengon, Sabtu malam (8/4/2023) atau bertepatan dengan malam ke-18 Ramadan.
Peringatan Nuzulul Qur'an yang dihadiri oleh Pj Bupati dan segenap unsur Forkopimda, para Kepala SKPK, para camat dan ratusan warga seputaran kota Takengon ini, menghadirkan penceramah Tgk. H. Saidi Bentara, yang merupakan Kepala Kantor Kemenag Kapupaten Aceh Tengah.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Aceh Tengah, T. Mirzuan mengajak semua yang hadir untuk bersama-sama membangun generasi Qur'ani.
Peristiwa turunnya Al-Qur'an, harus mampu menjadi momentum untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup, supaya hidup lebih terarah, karena mengandung petunjuk untuk melakukan berbagai hal yang baik.
Untuk itu Mirzuan mengimbau agar peringatan Nuzulul Qur'an bukan sekadar seremonial belaka, namun harus bisa menumbuhkan kecintaan generasi Islam terhadap A-Qur'an.
"Mari jadikan peringatan Nuzulul Qur'an ini sebagai momentum untuk melahirkan generasi yang benar-benar mencintai Al-Qur'an, mari kita tanamkan kecintaan kepada Al-Qur'an ini pada anak-anak kita sejak dini, supaya mereka tumbuh sebagai generasi Qur'ani" ucap Mirzuan.
Selain itu, Mirzuan juga menyampaikan bahwa Al-Qur'an adalah rahmatan lil 'alamin, untuk itu setiap Muslim wajib mengamalkan kandungannya sebagai pedoman dalam semua sendi-sendi kehidupan.
"Melalui peringatan Nuzulul Qur'an ini, mari kita representasikan kandungan Al-Qur'an dalam kehidupan kita sehari-hari," imbaunya.
Sementara itu, penceramah Tgk. H. Bentara Saidi dalam tausiahnya, mengupas tentang menciptakan generasi milenial Islami yang mampu memadukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan keimanan dan ketakwaan.
"Generasi milenial Islam harus mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi tetap dalam bingkai iman dan takwa, dengan demikian generasi Islam akan mampu menguasai dunia, namun tidak kehilangan identitas keislaman," kata Tgk. Saidi. (Fathan Muhammad Taufiq/MC Aceh Tengah)