:
Oleh MC KAB SORONG, Jumat, 7 April 2023 | 05:43 WIB - Redaktur: Tobari - 187
Aimas, InfoPublik – Masalah stunting menjadi isu nasional, maka dibutuhkan penanganan yang lebih komprehensif, terukur dan terarah, sehingga target secara umum semua daerah di Indonesia bisa segera menurunkan persentasenya.
Demikian sambutan, Pj Bupati Sorong Yan Piet Moso, saat membuka kegiatan pelatihan orientasi tim pendamping keluarga percepatan penurunan stunting Kabupaten Sorong, Kamis (6/4/2023) di Aimas Hotel.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya selaku Penjabat Bupati Sorong maupun atas nama pemerintah daerah menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang di sebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.
Sehingga, mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Yakni, tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Untuk itu, menjadi fokus pemerintah dalam mencegah stunting melalui orientasi kader TPK (tim pendamping keluarga) ini dapat mencapai tujuan kita. Yaitu untuk mencegah stunting dari anak usia remaja menjadi calon pengantin, ibu hamil dan ibu menyusui.
“Pencegahan stunting ini harus dilakukan oleh semua pihak. Bukan hanya pemerintah saja, tapi dari tingkat kabupaten hingga distrik, kelurah/ kampung, dan Kabupaten Sorong sudah di bentuk tim pendamping,”ujar Moso.
Ada sekitar keluarga di 252 kampung/kelurahan yang ada di 30 distrik se-Kabupaten Sorong dalam rangka pendalaman pemahaman para fasilitator dan TPK percepatan penurunan stunting di tingkat distrik.
Maka, perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat menyampaikan materi akan menambah wawasan tim pendamping keluarga melalui kegiatan ini.
Dengan melaksanakan pelatihan dan orientasi TPK percepatan penurunan stunting kabupaten. Hari ini telah hadir peserta yang terdiri dari kader TPK, bidan, TP- PKK, dan kader KB.
Dijelaskan Moso, upaya pencegahan stunting yang dapat di lakukan, dengan memberikan makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil, pemberian tablet tambah darah pada remaja dan ibu hamil.
Untuk itu, BKKBN melalui Dinas Pengendalian Penduduk, KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melakukan berbagai langkah nyata pencegahan stunting.
Tentu dengan membentuk tim pendamping keluarga yang melibatkan Tim Penggerak PKK kampung, kader institusi masyarakat pedesaan dan bidan di seluruh kampung dan distrik di Kabupaten Sorong.
Dengan harapan, dapat mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Sorong. Semoga, dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan pemahaman bagi para kader yang ada.
Pada kesempatan itu, Penjabat Bupati Sorong juga menyampaikan selamat datang kepada perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Serta, seluruh peserta kegiatan orientasi kader dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sorong (MC Kab. Sorong/Bayu/rim/toeb)