:
Oleh MC KAB SORONG, Sabtu, 1 April 2023 | 19:53 WIB - Redaktur: Tobari - 211
Aimas, InfoPublik – Skill atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang untuk memasuki persiangan global dalam bursa dunia kerja.
Sehubungan dengan hal itu, kata Pj Bupati Sorong Yan Piet Moso, tentu kita dari Pemda memiliki tanggungajawab yang kuat dalam berbagai kebijakan bagi masyarakat.
Tentu harus melalui bimbingan dan pelatihan peningkatan pengetahuannya untuk menghadapi tantangan dan perkembangan dari saat ini dan ke depannya.
Sehingga kita tidak tertinggal oleh perkembangan teknologi dan lainnya, yang bisa membuat kita tidak dapat beradaptasi di lingkungan kita bekerja, jelas Pj Bupati Sorong, saat menutup kegiatan pelatihan, yang berlangsung di Alun-alun Aimas, Sabtu (1/4/2023).
Menurutnya, Indonesia pada tahun 2025 sudah akan masuk pada negara maju. “Dan, kalau sudah masuk negara maju tidak hanya satu suku atau ras saja yang ada di sini, karena ini sudah masuk dalam persaingan global di dunia, sehingga investor akan masuk, dan OAP (orang asli Papua) harus diberdayakan untuk mengisi dalam dunia kerja dimaksud,” bebernya.
Melalui kegiatan pelatihan ini dilakukan sangat penting. Dan, ia berharap untuk pelatihan ini mereka harus mempunyai sertifikasi yang sudah bisa sampai dengan tingkat instruktur.
Lebih lanjut, kata Moso, setelah menjalani pelatihan kurang lebih tujuh hari lamanya ini, baik mereka yang mengikuti kegiatan pelatihan mengemudi, meubler, perbengkelan, dan tenun. Tujuannya untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga kita di Kabupaten Sorong.
Dikatakannya, live skill (ketrampilan hidup) itu dapat dilakukan oleh Pemda dan lembaga dalam rangka peningkatan SDM.
Dengan adanya skill yang dimiliki oleh seseorang sebagai pegangan hidup dalam berkesempatan bisa diterima bekerja di organisasi pemerintah maupun dalam dunia berwira usaha lainnya.
Ditambahkannya, pelatihan ini kalau bisa mereka sudah mempunyai database, sehingga jika ada pelatihan berikutnya mereka diikutkan lagi. Jika, nanti ada perusahaan-perusahaan yang mempunyai job harus mengusulkan penerimaan tenaga kerja melalui OPD teknis.
Dalam hal ini di Disnakertras, sehingga mereka yang telah mengikuti pelatihan, yang sudah ada di database bisa masukkan untuk bekerja.
“Rubahlah mindset-mu, jika mau jadi tuan di negeri sendiri. Jangan semua mau jadi ASN, yang apalagi ASN itu formasinya tidak setiap tahun, dan bahkan sudah delapan tahun Pemkab Sorong ini belum ada penerimaan pegawai,” ungkap Moso.
Di penghukung sambutan, Moso, kembali menyampaikan terima kasih kepada Kepala Balai Pelatihan Vokasi. Kami berharap agar bisa ditingkatkan lagidi masa yang akan datang.
“Persembahan yang terbaik untuk generasi kita yang akan datang. Karena bahagia kita lihat orang telah menjadi sukses itu menjadi kebahagiaan kita tersendiri,” katanya.
"Ijazah tidak manjadi jaminan untuk kerja. Sebab keberadaan ijazah hanya menujukkan bahwa seseorang bisa menyelesaikan pada suatu lembaga pendidikan tertentu saja,”tandasnya.
Atas nama Pemda, ia mengapresiasi dan penghargaan kepada Balai Vokasi, yang telah bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Sorong. Dimana keberadaan balai ini sudah melihat secara langsung bagi anak- anak OAP dan juga anak-anak kita non OAP lainnya ini.
“Kepada para peserta yang telah mengikuti pelatihan ini jangan setelah ikut pelatihan itu, langsung pulang ke kampung. Tapi manfaatkan kesempatan untuk melamar kerja, dimana jurusan atau keahlian yang telah kalian ikuti,”harapnya.
Dalam acara penutupan ini juga diberikan piagam penghargaan kepada instruktur, SIM gratis bagi peserta pelatihan mengemudi. Dan, juga jaminan BPJS Ketenagakerjaan bagi semua peserta pelatihan.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua DPRD Kabupaten Sorong Habel Yadanfle, Kepala Disnakertrans Marthen Nebore, Kepala BPJS Ketenagakerjaan, Kepala Balai Vokasi dan Pelatihan, Kasat Lantas Polres Sorong.(MC Kab. Sorong/Bayu/rim/toeb)