:
Oleh MC KOTA PEKANBARU, Kamis, 30 Maret 2023 | 13:13 WIB - Redaktur: Tobari - 96
Pekanbaru, InfoPublik - Pemerintah Kota Pekanbaru, bersama Forkopimda menggelar rapat lanjutan membahas tindak lanjut pemindahan pengungsi Rohingya dari Aceh ke Kota Pekanbaru. Rapat digelar di Ruang Kiambang Polresta Pekanbaru, Selasa (28/3/2023).
Hadir Sekda Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution, S.T, M.Si didampingi Kepala Kesbangpol Pekanbaru Drs. Syoffaizal, M.Si.
Indra Pomi mengatakan, berbagai persiapan terus dilakukan seiring adanya surat dari Menkopolhukam RI terkait pemindahan pengungsi Rohingya dari Aceh ke Kota Pekanbaru. Total ada 152 pengungsi Rohingya yang bakal dipindahkan ke Kota Bertuah.
"Saat ini persiapan tetap dilakukan dengan menyiapkan akomodasi bagi para pengungsi selama berada di Pekanbaru. Kita berharap pemindahan pengungsi nantinya tidak menimbulkan permasalahan sosial di tengah-tengah masyarakat," ujar Indra Pomi Nasution.
Pemko Pekanbaru, kini telah menyiapkan delapan community house atau tempat penampungan sementara bagi pengungsi Rohingya yang bakal dipindahkan dari Aceh ke Ibukota Provinsi Riau.
Kedelapan community house itu di antaranya Wisma Indah Sari yang diperuntukan bagi pengungsi yang telah berkeluarga. "Di Wisma Indah Sari ini ada 6 kamar," ungkap Syoffaizal.
Kemudian Hotel Satria untuk pengungsi yang datang bersama keluarga atau family berjumlah 15 kamar, lalu Wisma D’Cops khusus untuk pengungsi yang masih single ada dua kamar, dan Wisma Siak Resort bagi pengungsi yang berkeluarga sebanyak 18 kamar.
Selanjutnya Wisma Fanel untuk pengungsi yang belum berkeluarga ada 20 kamar, Rumah Kost Tasqya bagi pengungsi berkeluarga dan single ada 9 kamar, Wisma Orchid untuk yang berkeluarga dan family ada 5 kamar, serta Kos-kosan Devada khusus bagi pengungsi berkeluarga terdapat sebanyak 34 kamar.
"Jadi total kamar yang dipersiapkan sementara di delapan community house berjumlah 109 kamar," jelas Indra Pomi.
Untuk penempatan pengungsi sendiri, terang Syoffaizal, pemerintah kota akan berkoordinasi dengan International Organization for Migration (IOM) atau organisasi internasional yang menangani pengungsi asal luar negeri.
"Nanti kita akan koordinasi dengan IOM untuk penempatannya," pungkasnya. (Kominfo8Pku/RD2/toeb)