Bidang Linguistik FIB Unair Peringkat Pertama Nasional QS WUR By Subject

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 28 Maret 2023 | 13:00 WIB - Redaktur: Tobari - 103


Surabaya, InfoPublik - Upaya internasionalisasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB Unair) akhirnya berbuah manis.

Hasil pemeringkatan internasional oleh Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) 2023 By Subject berhasil menempatkan FIB Unair diperingkat pertama nasional pada subject Linguistics di posisi 301-320 dunia.

QS WUR By Subject menetapkan enam indikator minimum yang harus dipenuhi. Indikator itu meliputi academic reputation, employer reputation, faculty student ratio, citations per faculty, international faculty, serta international students.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair Prof Dr Purnawan Basundoro SS MHum menuturkan bahwa FIB Unair telah melakukan berbagai upaya untuk bersaing di kancah global sejak awal fakultas ini berdiri pada 1999.

Namun bukan hal yang mudah untuk mencapainya, mengingat telah banyak fakultas sejenis yang berdiri lebih dahulu dan memiliki sumberdaya lebih lengkap.

Dengan mengikuti arus kebijakan yang telah diterapkan, FIB Unair mengimplementasikan berbagai program kerja untuk menyokong Unair meraih reputasi sebagai universitas terkemuka dunia.

Di situlah FIB Unair terus menata diri, membuat program-program yang memiliki pengaruh luas di tingkat internasional, serta menjalin kerja sama dengan kampus terkemuka di berbagai negara.

"Semua program tersebut tentu saja melalui proses perencanaan, pelaksanaan, serta kontrol yang ketat,” ujar Prof Purnawan, Selasa (28/3/2023).

Sejak lima tahun terakhir, FIB Unair melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan sumber daya para civitas akademika. Strategi itu dilakukan dengan melakukan penguatan solidaritas keluarga besar FIB yang meliputi para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta alumni untuk mencapai visi dan misi FIB Unair.

“Mereka harus menjadi satu kesatuan yang memiliki ikatan kuat sebagai keluarga besar FIB Unair. Setelah itu masing-masing harus bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam rangka mencapai visi dan misi FIB Unair,” ucap dekan yang juga dosen di Departemen Ilmu Sejarah FIB Unair itu.

Setelah internal fakultas kuat dan masing-masing telah menjalankan fungsinya dengan baik, FIB Unair kemudian menambah kekuatan dengan menjalin perjanjian kerja sama dengan pihak eksternal.

Antara lain, lembaga pemerintah di Kota Surabaya, Jawa Timur, dan Indonesia serta mitra-mitra internasional yang tidak kalah penting.

Tentu saja, hal tersebut tidak hanya berhenti pada tahapan perjanjian kerja sama. Sebab, yang terpenting adalah implementasi kerja sama yang sesuai dengan konteks Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Purnawan juga mengungkapkan bahwa FIB Unair telah mencanangkan tiga program unggulan. Pertama, kerja sama dengan kemitraan akademik di luar negeri dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan berskala internasional.

Misalnya, konferensi, seminar, kuliah umum, adjunct professor, serta kerja sama dengan para alumni untuk berbagai kegiatan akademik dan non-akademik.

Kedua, meningkatkan publikasi internasional para dosen dengan pengadaan pelatihan menulis jurnal, kerja sama penelitian dengan mitra dosen di luar negeri, menyekolahkan dosen-dosen yang belum menempuh jenjang doktor, mengirim dosen ke luar negeri untuk kegiatan non-degree seperti seminar, konferensi (staff outbound).

Ketiga, internasionalisasi mahasiswa yang meliputi pengiriman mahasiswa FIB Unair dalam berbagai kegiatan di luar negeri atau students outbound, dan penerimaan mahasiswa dari luar negeri (students inbound).

Prof Purnawan mengaku bahwa keluarga besar FIB Unair sangat bersyukur atas capaian tersebut. “Hal ini membuktikan bahwa setiap upaya yang sungguh-sungguh akan menghasilkan sesuatu yang sungguh-sungguh pula. Setiap usaha tidak akan membohongi hasil,” ujarnya.

Selain itu, Prof Purnawan juga menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut. “Capaian ini kami persembahkan untuk civitas academica FIB Unair, serta untuk Universitas Airlangga. Dan lebih dari itu, ini adalah bentuk pertanggungjawaban kami kepada masyarakat,” imbuhnya.

Purnawan berharap, prestasi yang telah diraih dapat ditingkatkan lagi. “Ranking untuk bidang Arts and Humanities sebenarnya bisa jauh lebih baik, dan itu menjadi harapan saya ke depan,” tuturnya.

Ia juga berharap, pada tahun mendatang tidak hanya kategori ilmu linguistik saja yang mampu menduduki posisi utama dalam perangkingan nasional, namun juga mampu membawa bidang ilmu yang lain bisa mengikuti jejak yang sama, seperti History, Ancient History, Modern Language, dan lain-lain yang merupakan lingkup Arts and Humanities. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-mad/toeb )