ACDP Rilis Ada  Sembilan Bahasa Daerah di Papua Terancam Punah

:


Oleh MC KAB SORONG, Kamis, 16 Maret 2023 | 11:54 WIB - Redaktur: Tobari - 183


Aimas, InfoPublik – Menurut Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) Indonesia bahwa ada sembilan bahasa daerah di Papua terancam punah.

Sembilan  bahasa daerah  tersebut, antara lain, Mander, Namla, Usku, Maklew/Makleu, Bku, Mansim Borai, Dubu, Irarutu, Podena. Mengapa bahasa-bahasa daerah itu terancam punah,  karena tidak pernah dipakai oleh penuturnya atau terlupakan begitu saja.

Demikian jelas,  anggota Komisi X DPRRI-Robert Joppy Kardinal, saat berlangsungnya Rakor Revitalisasi Bahasa Daerah, berlangsung di Aimas Convention Centre, Rabu (15/3/2023).

“Hal yang patut diperhatikan dalam revitalisasi bahasa daerah adalah dinamis. Berorientasi pada pengembangan dan bukan sekadar memproteksi bahasa,” ujarnya.

Berikut adaptif dengan lingkungan sekolah dan masyarakat tuturnya.  Revitalisasi dengan penutur muda pada sekolah dasar dan menengah, sambung Robert, merdeka berkreasi dalam menggunakan bahasanya.

Pihak yang perlu dilibatkan dalam revitalisasi bahasa daerah adalah kita harus memulai dari lingkungan keluarga sendiri.  Setelah itu dilibatkan dengan para ketua adat.

Terus pegiat dan pelindung bahasa dan sastra itu yang formal dari Pemda atau  kita bisa memasuki melalui lembaga-lembaga pendidikan.

“Tujuan revitalisasi bahasa daerah ini, pertama, para penutur muda akan menjadi penutur aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah dengan penuh suka cita melalui media,  yang mereka sukai. Kedua, menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah,” jelas Robert.

Selanjutnya, bahasa yang dapat dijadikan sebagai bahasa sasaran program revitalisasi bahasa daerah adalah bahasa-bahasa daerah yang daya hidupnya perlu ditingkatkan dan dikembangkan penggunaannya.

Bahasa daerah yang menjadi objek revitalisasi bahasa daerah adalah bahasa daerah yang sudah diidentifikasi dan dipetakan dalam peta bahasa yang dikeluarkan oleh Badan Bahasa.

Sasaran program revitalisasi bahasa daerah adalah bisa melalui guru, kepala sekolah, pengawas, siswa, dan komunitas  tutur, katanya.

Sekarang yang menjadi tugas Pemda bagaimana bisa membaut acara atau festival, sehingga anak-anak muda bisa mempunyai kreativitas untuk  mempertahankan bahasanya, jelas Robert dalam paparan materinya dengan judul Revitalisasi Bahasa Daerah dan Jati Diri Bangsa pada kegiatan tersebut. (MC Kab. Sorong/Melkianus Kuraika Menanti/rim/toeb)