:
Oleh Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu, 22 Februari 2023 | 14:53 WIB - Redaktur: Kusnadi - 242
Sigi, InfoPublik - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Ma'mun Amir bersama Menteri Pertanian RI H. Syahrul Yasin Limpo serta Bupati Sigi, Irwan Lapata panen padi menggunakan mesin combine havester di Desa Sidera, kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, 19 Februari 2023.
Usai melakukan panen padi, Menteri Pertanian RI didampingi Wakil Gubernur serta Bupati Sigi mempresentasikan produksi Biosaka yang merupakan penyubur tanah yang berasal dari rumput sekitar.
Mengawali sambutannya, Menteri Pertanian RI mengajak seluruh undangan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka yang menurutnya memiliki makna yang sangat dalam tentang cinta tanah air dan bangsa.
Lebih lanjut Menteri Pertanian RI menyatakan pertanian merupakan hal utama untuk menjamin masyarakat agar tidak terganggu persoalan makanan.
"Pertanian adalah segalanya, Kalau mau lihat daerah baik maka perbaiki pertanian karena merupakan merpati putih yang tidak pernah ingkar janji," sebut Menteri Pertanian.
Dikatakannya, Sulawesi Tengah merupakan provinsi yang ke-14 dikunjungi untuk mengecek hasil pertanian
Menurutnya, pertanian ibarat emas 100 karat, jadi jangan di rusak. Provinsi Sulawesi Tengah memiliki beberapa komoditi unggulan di antataranya kopi, dan coklat.
Salah satu sektor pertanian yang cukup menjanjikan, ujar Menteri, yakni komoditi jagung, 1 hektar dapat menghasilkan 6-8 ton hasil jagung atau Rp30 juta. Dengan modal 10 juta sudah dapat panen jagung dalam jangka 100 hari.
"Pertanian adalah pilihan, modalnya, mau, semangat dan tidak pura-pura serta tidak korupsi," ujarnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Drs. Ma'mun Amir dalam sambutan Gubernur menginformasikan kondisi pertanian di Sulawesi Tengah ;
1. Secara nasional beras Sulawesi Tengah mengalami surplus 86,710 ton sehingga masuk peringkat 9 nasional Tahun 2022
2. NTP Sulawesi Tengah mengalami kenaikan yang pesat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
3. Realisasi KUR Tahun 2022 lebih 3,99 triliun diantaranya berasal dari sektor pertanian.
4. Akibat rusaknya irigasi gumbasa pasca gempa terjadi kekurangan luas tanah 8000 hingga 9000 hektar.
5. Berdasarkan hasil rakor terkait permintaan lahan sebanyak 15 ribu hektar untuk kawasan pertanian prioritas diperoleh luasan 175 ribu hektar lahan.
6. Selain padi dan jagung yang ditargetkan surplus pada tahun 2023 juga dicanangkan surplus kedelai dari luasan 20 ribu hektar.
Sedangkan untuk perkembangan sektor perkebunan;
1. Untuk kelapa dalam dari luasan 214 ribu hektar yang masuk kategori tanaman tua atau rusak sebanyak 30-40%
2. Untuk cengkeh dari luasan 76 ribu hektar yang masuk kategori tanaman tua atau rusak sebanyak 30-50%
3. Untuk kopi robusta dari luasan 9.200 hektar yang masuk kategori tanaman tua atau rusak sebanyak 50-60%
4. Untuk kakao dari luasan 278 ribu hektar yang masuk kategori tanaman tua atau rusak dan penggunaan benih ilegal sebanyak 30-50%
5. Secara umum dari 4 komoditi tersebut membutuhkan upaya peremajaan dan selain itu masih banyak komoditi ekspor yang membutuhkan sentuhan pemerintah pusat diantaranya Pala di Kabupaten Morowali sementara untuk kakao dan kopi permasalahan yang mendasar belum tersedianya benih yang legal di Sulawesi Tengah.
Untuk sektor pertanian ;
1. Fokus saat ini peningkatan populasi dan produktivitas ternak yang berdaya saing dan pengendalian kesehatan hewan
2. Optimalisasi reproduksi melalui kegiatan sikomandan berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan populasi sapi dan perbaikan mutu genetik ternak
3. Merebaknya penyakit mulut dan kuku di tujuh Kabupaten mempengaruhi aktivitas lalu lintas pengeluaran dan pemasukan ternak di Sulawesi Tengah, target vaksinasi 550.000 dosis dan pengobatan berkala.
4. Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga peternak difokuskan pada PDB peternakan.
5. Berdasarkan Permentan 472 tahun 2018 maka kawasan pengembangan ternak sapi potong diantaranya Kabupaten Banggai, Morowali, Poso, Donggala, Buol, Parigi motong, Touna, Sigi dan kota Palu sedangkan pengembangan ternak kambing berada di kota Palu.
Menteri Pertanian RI didampingi Wakil Gubernur serta Bupati Sigi serta rombongan lainnya juga melakukan kunjungan ke lokasi pabrik penggilingan padi, Balai Diklat Sidera serta beberapa kawasan pertanian lainnya.
Turut hadir pada kesempatan itu Sekjen Kementerian Pertanian Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc, Dirjen Tanaman Pangan Ir. Suwandi, M.Si, Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Prof. Dr. Fadjri Jufri, M.Si, unsur Forkopimda, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nelson Metubun SP, Karo Umum Sulteng Dr. Suandi serta pejabat terkait lainnya. (Biro Administrasi Pimpinan)