:
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Senin, 6 Februari 2023 | 15:54 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 173
Surabaya, InfoPublik - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menerjukan 1500 pasukan semut dalam peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Gor Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).
Pasukan semut terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan, yang bertugas untuk menjadi tim kebersihan.
Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie, M.Eng menjelaskan, pasukan semut ini bertugas dalam pengangkutan sampah usai peringatan puncak 1 abad. Nantinya pasukan akan bekerja mulai jam 11 malam hingga selesai.
"Kami berkerja setelah acara puncak selesai karena dengan mobilisasi masa yang banyak tidak dipungkiri banyaknya sampah jadi pasukan semut akan mengumpulkan sampah tersebut sehingga wilayah puncak acara akan tetap bersih," ucap Jazidie usai memimpin apel pasukan semut di Unusa Tower, Senin (6/2/2023).
Dikatakannya, pasukan semut akan dibekali tiga kantong kresek pemisah sampah yang akan diangkut. Warna merah untuk sampah basah, warna kuning untuk sampah kering, dan warna hitam untuk sampah plastik.
"Sampah yang sudah dipilah ini akan diangkut oleh panitia untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta kita melakukan kerjasama dengan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia untuk mengelola sampah tersebut," ucap Jazidie.
Menurutnya, sampah masih menjadi salah satu tantangan dan persoalan yang dihadapi masyarakat terutama selepas acara tertentu. Persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat yang mengikuti suatu kegiatan, namun tidak diimbangi dengan pemahaman akan pentingnya membuang sampah dan menjaga kebersihan di lingkungan kegiatan.
Menurutnya, tentunya, persoalan ini menjadi tanggung jawab bersama di mana perlu adanya solusi terutama dalam pengelolaan sampah limbah pasca kegiatan. Bila tidak cepat ditangani secara benar sampah dapat berdampak negatif seperti pencemaran air kali, air tanah, udara, tanah, dan sumber penyakit.
"Oleh karena itu, Unusa hadir dan segera membentuk Pasukan Semut, untuk membantu penangganan sampah agar segera dapat dibersihkan,” ungkapnya.
Pria alumni S2 dan S3 dari Hiroshima University Jepang ini mengajak untuk membiasakan saat membuang sampah pada tempatnya.
Hal ini akan sangat bermanfaat jika diberikan juga kepada para peserta kegiatan Resepsi satu abad NU, sehingga akan menjadi sebuah pola perilaku yang tercipta di bawah sadar.
Seperti yang telah disebutkan bahwa masalah sampah adalah masalah yang klasik. Namun dapat dipercahkan dengan banyak hal yang sederhana. Melalui membiasaan untuk membuang sampah ke tempat sampah yang benar adalah hal awal untuk menanggulangi masalah sampah.
“Tujuan Pasukan Semut Unusa, selain untuk membersihkan lokasi satu abad NU, juga ini ingin memberikan kesadaran tentang arti merawat jagat dalam sektor lingkungan, karena hal ini sangat penting."katanya.
Harapannya, melalui Pasukan Semut Unusa ini, semoga dapat ditiru oleh masyarakat, betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan.
Jazidie mengatakan, bahwa manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini.
Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
“Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Melalui Pasukan Semut Unusa ini, kami mencoba mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat bumi,” pungkasnya.
(MC Diskominfo Prov Jatim/non-ern )