:
Oleh MC PROV ACEH, Rabu, 1 Februari 2023 | 19:53 WIB - Redaktur: Tobari - 556
Langsa, InfoPublik - Sebanyak 600 prajurit Batalyon Infanteri 111/Raider Karma Bhakti melaksanakan gema 'Anti Narkotika' dan menyayikan Mars BNN dalam rangka memecahkan rekor Muri, di Lapangan Mayonif Raider Khusus 111/KB, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu (1/2/2023).
Danyon Letkol Inf. Agus Satrio Wibowo, SIP, kepada wartawan mengatakan akan mendukung penuh BNN Kota Langsa untuk memerangi narkoba dan siap melaksanakannya.
"Tidak boleh ada prajurit di Batalyon yang terlibat dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba," ujarnya.
Ditambahkan, terkait narkoba ini menjadi tanggung jawab bersama tidak hanya ada dipundak BNN semata, makanya komponen masyarakat untuk mengelorakan 'War On Drugs' perang melawan narkoba.
"Kita akan terus sinergisitas dengan BNN Kota Langsa dalam pelaksanaan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) demi Indonesia bersih narkoba (Bersinar)," ujar Agus.
Lebih lanjut, ketahanan NKRI menjadi harga mati dan TNI siap menjadi garda terdepan dalam memutuskan lajunya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
"Kami siap melawan siapapun yang melakukan peredaran barang haram tersebut dan kami pastikan apabila ada prajurit kami yang terlibat narkoba akan ditindak tegas. ungkap Agus yang didampingi Wadanyon Mayor Inf Andhika Eka Prasetya Susilo.
Sementara itu Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Langsa, AKBP Werdha Susetyo SE, menyampaikan terimakasih kepada satuan Batalyon Infanteri 111/ Karma Bhakti atas pelaksanaan gema anti narkotika, menyayikan Mars BNN dalam rangka memecahkan rekor Muri.
"Terimakasih kepada Danyon, Wadanyon para perwira dan semua prajurit Batalyon 111/Raider yang telah melaksanakan gema anti narkotika dan menyanyikan Mars BNN," ujar Werdha.
Kendati demikian, dukungan penuh yang telah diberikan oleh pihak Batalyon 111/Raider tentunya tidak hari ini saja, namun akan terus berlanjut dan bersinergi dalam pelaksanaan P4GN.
Kemudian, di era modern sekarang ini, menghancurkan negara memang tidak lagi harus menggunakan perang konvensional yang mengandalkan kekuatan senjata, melainkan melalui perang asimetris atau yang sering juga disebut sebagai perang proksi.
Salah satu strategi perang proksi yang saat ini sangat mengancam Indonesia adalah upaya merusak moral warga negara menggunakan narkoba.
"Melalui gema anti narkotika ini kita akan terus gaungkan perang terhadap narkoba demi menyelamatkan generasi emas mendatang," tutur Werdha. (mc04/toeb)