Begini Cara SMP Negeri 2 Parigi Tangani Siswa Berkebutuhan Khusus

:


Oleh MC KAB PARIGI MOUTONG, Selasa, 17 Januari 2023 | 21:08 WIB - Redaktur: Tobari - 209


Parigi Moutong, InfoPublik - SMP Negeri 2 Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah, saat ini menangani empat siswa berkebutuhan khusus yang mengeyam pendidikan di sekolah tersebut.

“Sebenarnya 3 tahun lalu, tempat siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB). Namun, setelah adanya regulasi baru, kami membuka ruang untuk memberikan Pendidikan kepada mereka,” ungkap Kepala SMP Negeri 2 Parigi, Nasrin, di Parigi, Selasa (17/1/2023).

Dia mengatakan, pihaknya akan memebrikan perilaku berbeda kepada siswa berkebutuhan khusus. Salah satunya, saat ujian semester sekolah.

Siswa berkebutuhan khusus, kata dia, akan mendapatkan sebanyak lima soal ujian. Jumlah tersebut, berbeda dengan siswa normal lainnya. “Contoh, jika siswa lain 45 nomor soal. Mereka hanya lima nomor saja,” ujarnya.

Kemudian, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan orang tua siswa, tentang berbagai trik yang dilakukan dalam menumbuh kembangkan anak tersebut.

Bahkan, SMP Negeri 2 Parigi juga menjalin kerja sama dengan puskesmas untuk memberikan pendamping terhadap siswa berkebutuhan khusus.  

“Kerja sama dalam bentuk MoU ini, kami lakukan untuk antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat siswa itu mengikuti proses belajar,” jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) saat ini, membolehkan sekolah negeri menerima dan memberikan pendidikan kepada siswa berkebutuhan khusus.

SMP Negeri 2 Parigi, kata dia, mengapresiasi regulasi yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tersebut.

Sebab, sikap berani serta etika siswa berkebutuhan khusus itu, akan menjadi memotivasi peserta didik normal lainnya untuk giat belajar.

“Namun, kami berharap adanya bantuan berupa fasilitas pendukung untuk siswa-siswa tersebut,” imbuhnya.

Dia menyebut, pada tahapan penerimaan siswa baru di tahun ajaran ini, pihaknya akan melakukan sosialisasi ke seluruh kelurahan dan desa, guna mendorong orang tua menyekolahkan anaknya ke SMP Negeri 2 Parigi.  

“Orang tua, jangan ragu untuk membawa anaknya hanya karena anak itu berbeda dengan siswa normal lainnya. Apalagi berdasarkan aturan sekarang, anak usia 9 tahun tidak boleh putus sekolah dan memiliki hak yang sama,” katanya. (MC Parigi Moutong/Galvin/Hafizh/toeb)