:
Oleh MC KAB PARIGI MOUTONG, Jumat, 13 Januari 2023 | 21:43 WIB - Redaktur: Tobari - 145
Parigi Moutong, InfoPublik - Pemerintah Daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menemui Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, di Jakarta, Jum’at (13/1/2023).
Rombongan Pemda Parimo, dipimpin Sekda Zulfinasran Ahmad, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sofiana, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mohamad Nasir, Bappelidbangda diwakili Kepala Bidang Ekonomi Nur Noviyanti Bandha, Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Rahmatia, dan Kepala Pemberdayaan UKM Sulistri.
Kunjungan tersebut, diterima langsung Menkop UKM, Teten Masduki didampingi Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi, Deputi Bidang UKM Hanung Harimba, staf khusus Menteri Rizda Damanik dan Asdep Rantai Pasok M Ali.
Pada kesempatan itu, Sekda Parimo, Zulfinasran Ahmad mengatakan, Pemda Parimo melalui Dinas Koperasi dan UKM telah memberikan sejumlah bantuan kepada pelaku usaha.
Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Parimo.
Selain itu, melalui Dinas Ketahanan Pangan juga telah menyiapkan beberapa mesin pengolahan sagu, untuk mendorong pelaku UMKM memanfaatkan komoditas sagu sebagai bahan baku.
Sehingga, dapat meningkatkan ketahan pangan, dan menopang Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Kami juga sudah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, bagimana di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan III bisa mendapatkan akses dalam penyediaan pangan,” ujarnya.
Dia menyebut, produksi sagu sebagaian besar 5,5 juta hektar berada di Indonesia Timur. Sementara, Kabupaten Parimo bertepatan di Teluk Tomini.
Bahkan, merupakan kabupaten yang memiliki luas wilayah terbesar Teluk Tomini, dibandingkan pronvinsi lain.
“Garis Pantai Kabupaten Parimo, sepanjang 472 Kilometer, dengan jumlah penduduk 480 ribu jiwa serta merupakan jumlah wajib pemilih terbesar di Sulawesi Tengah,” jelasnya.
Selain itu, di Kabupaten Parimo juga bermukim masyarakat trasmigrasi sejak tahun 50-an. Bahkan, warga Bali sejak zaman penjajahan Belanda, pernah diasingkan di wilayah tersebut.
Sehingga, masyarakat Kabupaten Parimo melakukan pengembangan bidang pertanian, khusnya sektor padi.
Namun, Pemda Parimo mendorong masyarakat untuk mengembangkan komoditas sagu, yang memiliki daerah produktivitas kurang lebih 40 hektar.
“Lebih besar areal persawahan kurang lebih 28.000 hektar. Kami coba menggalakan, karena sagu pernah menjadi makanan khusus bagi masyarakat Kabupaten Parimo, dengan nama Dange,” paparnya.
Menurutnya, Pemda Parimo menyeriusi pengembangan pengolahan komoditas sagu bagi pelaku UMKM. Hal itu digagas, belajar dari kejadian 1998. Di mana ekonomi Negara kita terpuruk, UMKM yang mampu berdiri kokoh dalam perputaran ekonomi di masyarakat.
Pemda Parimo berharap, Kemenkop UKM dapat bersinergi untuk mengembangkan pengelolaan komuditas sagu bagi pelaku UMKM secara bersama-sama.
Selain itu, membantu pelaku UMKM untuk mendapatkan pasar sebagai tujuan pemasaran hasil produksi pengolahan komiditas sagu. (MC Parigi Moutong/Oppie/Hafizh/toeb)