:
Oleh MC KAB PARIGI MOUTONG, Selasa, 10 Januari 2023 | 09:51 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 271
Parigi Moutong,IinfoPublik - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong, akan melakukan verfikasi data sebanyak 16.000 anak usia sekolah, dan putus sekolah .
Data yang akan dilakukan verifikasi tersebut diperlukan untuk percepatan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kepala Disdikbud Parimo, Sunarti, menyatakan verifikasi data tersebut digagasnya usai kegiatan Sarasehan IPM di Kota Palu beberapa waktu lalu, dan telah mendapatkan persetujuan dari Disdikbud Parimo.
Pasalnya, dalam pemaparan Kepala Beppeda Provinsi Sulawesi Tengah, yang menjadi narasumber pada kegiatan Sarasehan tersebut, terdapat 16.000 masyarakat yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Parimo,berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
“Dalam forum itu, saya sempat memberikan sanggahan. Mungkin itu data yang tidak update,”ujar Sunarti, di Parigi, Senin (9/1/2023).
Dia menilai, 16.000 anak tidak tamat sekolah itu, merupakan angka terbesar. Olehnya, Disdikbud Parimo perlu melakukan langkah-langkah untuk memperbaharui kembali data tersebut, agar akurat.
Tujuannya, kata dia, pembaharuan data juga akan berdampak pada percepatan peningkatan IPM di Kabupaten Parimo, khususnya pada bidang Pendidikan.
“Jadi, dalam verifikasi data itu, kami akan mencari by name by addres 16.000 anak usia sekolah yang tidak tamat sekolah itu,” kata dia.
Ia menekankan Disdikbud Parimo telah membuat tim yang melibatkan seluruh bidang, dan akan memverifikasi data jumlah anak usia sekolah yang tidak bersekolah, dan putus sekolah.
Jika itu ditemukan data anak yang putus sekolah akan menjadi perhatian, dan tanggung jawab Disdikbud Parimo untuk melakukan intervensi.
“Verifikasi data ini akan dilakukan di 23 kecamatan di wilayah Kabupaten Parimo. Kami diminta untuk menyampaikan hasilnya ke Disdikbud Parimo pada 31 Januari 2023,”ujarnya.
Bahkan, Disdikbud Parimo juga akan melibatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) serta Pemerintah Desa (Pemdes).
“Dia berharap, keakuran data usai dilakukan verifikasi ini, akan menjadi pembanding data BPS. Sebab, selama ini Disdikbud Parimo telah melakukan berbagai program untuk menuntaskan permasalah tersebut, salah satunya dengan membangun Pusat Kelompok Belajar Masyarakat (PKBM).
Selain itu, Sunarti juga menyayangkan data real tentang anak usia sekolah dan putus sekolah per kecamatan tidak tersedia secara baik.
“Melalui langkah yang baru dibuat ini, akan menjadi acuan data untuk tahun yang akan datang,”tambahnya.(MC Parigi Moutong/Galvin/Hafizh/Eyv)