Pemkab Lamongan Wujudkan Pembangunan Inklusif

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 30 Desember 2022 | 07:37 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 183


Surabaya, InfoPublik - Guna mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Lamongan, Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya melibatkan berbagai pihak, salah satunya penyandang disabilitas.

Keterlibatan disabilitas pada pembangunan daerah dinilai akan memberikan porsi tersendiri untuk menciptakan Kabupaten Lamongan yang ramah disabilitas. Namun hal itu perlu didukung dengan berbagai sektor mulai dari pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan hingga lainnya.

Sekertaris Daerah Kabupaten Lamongan, Moch. Nalikan, saat membuka acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional Kabupaten Lamongan, di Aula Shabadiaksa, Kamis (29/12), mengatakan, dengan berbagai kelebihan yang dimiliki penyandang disabilitas, perlu dipacu dan dikembangkan agar dapat memberikan kemanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat.

"Mari kita bantu dan kembangkan mereka, kita beri kesempatan mereka untuk memberikan kontribusi kepada Lamongan ini. Misalkan pada proses perencanaan, keterlibatan mereka ini penting baik ditingkat desa kecamatan dan kabupaten diikut sertakan, sehingga kepentingan mereka tersalurkan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan teman-teman difabel,"ujarnya.

Lebih lanjut, ia berharap, dengan kolaborasi dari berbagai stekholder dapat mencapai perwujudkan pembangunan yang inklusif, pembangunan yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat di Lamongan.

"Tentu banyak hal dan Pemkab Lamongan sangat membuka diri. Diberbagai pelaksanaan banyak hal yang bisa dilakukan oleh teman-teman difabel. Jadi jangan menganak tirikan. Tetap semangat, memotivasi, teman-teman untuk bisa berkoordinasi dengan Pemkab Lamongan. Mudahan kebutuhan untuk kreatifitas mereka akan terfasilitasi," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, pembina Forum Perlindungan dan Pemenuhan Hak Disabilitas (FP2HD) Lamongan Anis Kartika Yuhronur Efendi mengungkapan, pengembangan kemampuan dan kreativitas disabilitas merupakan tugas bersama untuk membangun kepercayaan diri.

"Disabilitas menjadi tugas kita bersama, bukan keinginan mereka, sehingga kita harus tetap diperlukan seperti biasa agar percaya dirinya ini terbangun. Mari kita rubah disabilitas ini bukan untuk dikasihani, tetapi harus diakui karena memiliki potensi maupun kapasitasnya, dan ini dapat mengangkat derajat disabilitas,"tambahnya.

Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam memfasilitasi disabilitas, pada kesempatan yang sama diberikan bantuan 13 kruk (alat bantu jalan), 15 alat bantu tongkat adaktif untuk tuna netra, dan 10 alat bantu dengar untuk tunga rungu.(MC Diskominfo Prov Jatim/non-sti/eyv)