:
Oleh MC KOTA PARIAMAN, Selasa, 6 Desember 2022 | 10:25 WIB - Redaktur: Juli - 163
Pariaman, InfoPublik - Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan para kader keluarga berencana (KB) merupakan pengelola program lapangan dan motor penggerak terdepan suksesnya program KB dan pengurangan stunting di Kota Pariaman, Sumatra Barat.
Hal itu disampaikan ketika melakukan pertemuan dengan kader KB, yang terdiri dari kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), Sub PPKBD, Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), di dua kecamatan di Kota Pariaman, yaitu Kecamatan Pariaman Tengah dan Kecamatan Pariaman Timur, bertempat di Balairung rumah dinas wali kota, Senin (5/12/2022).
“Kami mengapresiasi kerja bakti dari para kader ini, yang telah bekerja di lapangan tak kenal lelah mendampingi masyarakat di desanya, untuk mengatasi berbagai masalah tumbuh kembang anak, mulai dari dalam kandungan, sampai beranjak dewasa, sehingga para kader ini memahami apa yang bisa mereka lakukan dan laporkan, dalam mengatasi kasus stunting dan masalah KB yang ada di Kota Pariaman ini,” ujarnya.
Genius juga menekankan bahwa kader harus kompak di lapangan, cek rumah-rumah penduduk satu persatu dan ajak mereka untuk ikut program KB, mengajak pada ketahanan keluarga, bagaimana peran orang tua ibu dan anak.
"Sampaikan juga bahwa semua anak-anak kita harus sekolah karena Pemerintah Kota Pariaman menggratiskan sekolah sejak dari SD, SMP, SMA/SMK (wajib belajar 12 tahun) hingga Perguruan Tinggi melalui Program Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja)," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, para Kader KB ini juga bertugas menjelaskan kepada orang tua bahwa anak-anak perlu gizi. Asupan gizi yang dimakan harus sehat, berprotein seperti ikan, daging dan telur, sedangkan vitaminnya berasal dari buah-buahan dan juga sayuran. "Asupan gizi yang baik ini tentunya akan mendukung tingkat pertumbuhan anak juga kecerdasan anak," tuturnya.
Lebih lanjut Genius menuturkan bahwa, Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan pada ibu hamil, perlu mendapat perhatian untuk mencegah terjadinya stunting. Stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa, tambahnya.
“Sesuai dengan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka prevalensi kasus stunting di Kota Pariaman adalah 20,3 persen, di bawah angka prevalensi stunting Provinsi Sumatra Barat, yaitu 23,5 persen. :Maka dari itu, kita targetkan di Tahun 2023 mendatang, angka stunting Kota Pariaman menjadi 0 persen,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa cara antisipasinya adalah, melakukan intervensi bagi anak yang stunting untuk diberikan asupan gizi dengan memberikan makanan tambahan yang sehat, serta pendampingan dari kader-kader KB yang ada, agar dapat diantisipasi sejak dini.
“Pada kesempatan ini, saya juga membagikan honorarium selama 7 bulan kepada 560 lebih kader tersebut, yang telah bekerja ekstra sebelumnya. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih, semoga amal bakti dan kerja ikhlas ibu-ibu selama ini, dicatat oleh allah SWT, sebagai ladang amal untuk kita semua,” tutupnya.
Untuk Honor kader PPKBD, mereka menerima Rp125.000/bulan, Sub PPKBD sebesar Rp75.000/bulan, sedangkan untuk BKB, BKR, BKL dan UPPKA, menerima sebesar Rp50.000/bulan. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Pariaman, Lucyanel Genius, Kepala DP3AKB Kota Pariaman, Gusniyeti Zaunit, beserta jajaran DP3AKB Kota Pariaman. (J)