:
Oleh MC KOTA PARIAMAN, Jumat, 2 Desember 2022 | 16:48 WIB - Redaktur: Tobari - 165
Pariaman, InfoPublik - Mencegah kasus stunting di Kota Pariaman, Wali Kota Pariaman Genius Umar menyerahkan bantuan untuk bayi kembar dengan kondisi yang perlu diperhatikan khusus.
Penyerahan dilakukan saat Pemko Pariaman bersama BKKBN Provinsi Sumatera Barat mengadakan pertemuan audit kasus stunting tingkat Kota Pariaman Tahun 2022 di Balairung Pendopo Walikota Pariaman, Jum’at (2/12/2022).
Penyerahan bantuan ini adalah salah satu cara kita untuk mencegah kasus stunting di Kota Pariaman.
Adapun bantuan yang diberikan untuk salah seorang warga Desa Kaluat Kecamatan Pariaman Timur Kota Pariaman yang mempunyai bayi kembar dengan gizi yang kurang baik uang tunai Rp 1 juta, beras, susu. telor, kacang padi.
"Tidak hanya itu, melihat kondisi bayi yang harus diperhatikan dengan serius, kita juga sedang mencari ayah asuhagar bayi tersebut bisa tumbuh dan berkembang dengan normal seperti bayi lainnya, “ ungkapnya.
Dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, Pemko Pariaman telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan tim audit kasus stunting yang bertugas untuk mengkoordinasikan, mensinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi.
Audit kasus stunting ini diperlukan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting di tiap tiap wilayah sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.
Hal ini dilakukan melalui beberapa tahapan selama 1000 hari pertama kehidupan (hpk) yaitu mulai dari calon pengantin (catin), setelah menikah menjadi pasangan usia subur yang nantinya akan merencanakan kehamilan sampai dengan melahirkan.
"Selanjutnya kita juga lakukan pantauan pada masa fase pasca persalinan sampai dengan dengan anak tersebut berusia 2 tahun yang di kenal dengan bayi dua tahun (baduta), “ tambahnya.
Strategi lain dari Pemko Pariaman melalui pelaksanaan kegiatan prioritas rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting adalah audit kasus stunting (aks).
Disamping itu, Pemko Pariaman juga akan melakukan pemantauan terhadap anak hingga umur balita dan memastikan mendapatkan asi ekslusif, imunisasi lengkap, vitamin, makanan tambahan setelah umur lebih 6 bulan serta memantau dan mendampingi tumbuh kembang anak secara optimal.
Tentunya semua daya upaya harus kita lakukan karena ini merupakan hal yang serius. Kita ingin anak – anak bisa tumbuh dan berkembang dengan normal.
Dengan budaya gotong royong, bantuan dari berbagai pihak kepada keluarga sekitar yang beresiko stunting akan sangat membantu juga dalam percepatan penurunan stunting. "Semoga saja tidak kita temui lagi kasus stunting di Kota Pariaman, “ tuturnya.(dewi lestari/toeb)