:
Oleh MC KAB TOBA, Rabu, 26 Oktober 2022 | 14:16 WIB - Redaktur: Juli - 266
Toba, InfoPublik - Menjelang perhelatan akbar Internasional Boat Race Formula One (F1H2O) di Toba pada tanggal 24 hingga 26 Februari 2023 mendatang, pihak Pemerintah Kabupaten Toba mempersiapkan diri.
Soal persiapan tersebut, Bupati Toba Poltak Sitorus menjelaskan, pihaknya kini sedang mempersiapkan lokasi dan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Bahwa di Toba kan, akan dilangsungkan kegiatan olahraga F1 H2O tanggal 24 hingga 26 Februari 2023. Kita sudah persiapkan lokasinya dan juga SDMnya,” ujar Bupati Toba Poltak Sitorus, Rabu (26/10/2022).
Selanjutnya, ia mengutarakan perihal kelebihan Danau Toba sebagai danau supervulkanik terbesar di dunia. Ternyata, keunikan tersebut menjadi alasan pemilihan Danau Toba sebagai lokasi perhelatan akbar tersebut.
“Nah, yang perlu kita ingat, peristiwa ini ada di Toba, danau supervulkanik terbesar di dunia. Itu yang menarik untuk diketahui orang. Itu alasannya Toba dipilih,” katanya.
Pihaknya masih melakukan persiapan lokasinya, dibersihkan agar bisa dibangun. "Kita pindahkan dari sempadan danau itu ke tempat yang aman dan paling baik untuk mereka daripada yang sekarang,” sambungnya.
Ia juga menyinggung soal keramahtamahan masyarakat Toba yang akan menjamu para tamu yang datang ke Toba. Termasuk, persiapan akomodasi bagi tamu yang diperkirakan dari seluruh penjuru dunia.
“SDMnya sedang kita persiapkan agar siap menerima nanti tamu-tamu kita yang akan datang. Kita siapkan juga soal keramahtamahan, persiapan juga soal homestaynya supaya mereka bisa tinggal. Karena ratusan ribu yang datang, hotel kita tidak cukup atau homestay yang dibangun selama ini,” sebutnya.
“Maka, ajak masyarakat untuk menampung tamu di rumahnya. Mereka akan tinggal di rumah warga, maka kita akan edukasi masyarakat supaya mempersiapkan satu atau dua kamar yang bersih dan ada kamar mandi serta makanan apa adanya yang ada di rumah tersebut,” sambungnya.
Selain itu, ia berharap para tamu yang datang akan belajar budaya dan kebiasaan masyarakat di kawasan Danau Toba. Termasuk ajakan belajar budaya dialamatkan kepada masyarakat Toba yang tinggal di perantauan.
“Kita ingin orang-orang Batak ini datanglah ke sini untuk melihat apa yang ada sekarang di kampung kita, sekaligus belajar budaya. Karena sekarang banyak anak-anak kita yang tidak ngerti lagi soal budaya. Tapi kalau dia tinggal di masyarakat, maka ia akan mendapat pelajaran budaya dan melihat secara langsung,” pungkasnya. (MC Toba rits/rik)