Penguatan Indentitas di Tengah Interaksi Global

:


Oleh MC KAB TOBA, Kamis, 20 Oktober 2022 | 15:21 WIB - Redaktur: Tobari - 235


Balige, InfoPublik - Kongres Pertama Kebudayaan Batak Toba dalam rangka penguatan indentitas di tengah interaksi Global. Kegiatan tersebut digelar mulai tanggal 20-22 Oktober 2022 di Gedung Aula TB Silalahi Center, Kamis (20/10/2022).

Kongres ini yang di ikuti kurang lebih 300 orang para Akamedisi Kebudayaan, Komunitas Pemerhati Kebudyaan dan melibatkan beberapa Pemerintah Kabupaten yang masyarakatnya penutur Bahasa Batak Toba, kemudian Tokoh-Tokoh Agama Kristen , Khatolik, Islam dan Aliran Kepercayaan Permalim

Ketua Panitia Kongres Pertama Kebudayaan Batak Toba Profesor DR Robert Sibarani MS mengatakan Istilah Batak mengacu pada semua sub-etnis Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Dairi, Angkola Mandailing.

Istilah Benda Budaya yang Akan di data Manuskrip ( sudah didatabdi sejumlah negara) Perlengkapan Upacara, Teknologi tradisional seni permainan Rakyat, Olahraga Tradisional, Cagar Budaya yang perlu kita kembangkan dan.dapat diwarisi oleh generasi muda orang Batak.

Perlunya penginventarisan terhadap benda budaya batak dan arsip di luar negeri bertujuan untuk memungkinkan kita untuk menentukan indentitas warisan yang dilestarikan di luar negeri dan nilai benda-benda yang merupakan bagian dari koleksi masing-masing museum atau negara.

Seperti benda-benda budaya arsitek batak tersebut banyak tersebar di mancan negara seperti Jerman, Belanda, Austria, Italia, Denmark, Inggris dan Rusia Dan lain-lain

Hal ini akan membantu kita mengindentifikasi benda budaya dan mendokumentasikanya sesuai status Pelestarianya sesuai pelestarian situs pelestarianya. Oleh karena itu inventaris merupakan aktivitas utama untuk memperoleh data tentang budaya Batak Toba.

Selain penginvetarisan benda-benda Aristek Batak Toba kongres ini juga membahas tentang pendataan naskah Budaya Batak Toba yang berupa Aksara Dan Bahasa Batak Toba yang perlu di lestarikan.(MC Toba, chichi/gaol/toeb)