Kasus Gangguan Ginjal Akut, Dinkes Toba Sampaikan Segera Bawa Anak ke Faskes Terdekat

:


Oleh MC KAB TOBA, Rabu, 19 Oktober 2022 | 13:54 WIB - Redaktur: Kusnadi - 232


Toba, InfoPublik - Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi menginstruksikan Dinas Kesehatan se-Provinsi Sumut melakukan kewaspadaan dini dan mengambil langkah cepat atas munculnya kasus 11 orang anak usia 0-18 tahun di Sumut yang mengalami Gagal Ginjal Akut (GGL).

Terkait fenomena ini, pihak Dinkes Toba menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil kajian resmi dari pihak Ikatan Dokter Anak Indonesia. Sebelumnya, pihaknya telah mendapatkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia perihal gagal ginjal akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya pada tanggal 14 September 2022.

“Dalam intruksi itu ada poinnya membatasi bukan memberhentikan. Karena memang belum ada penelitian yang pasti atas obat paracetamol ini menyebabkan gagal ginjal akut ini, tapi kandungan lainnya,” ujar Kadinkes Toba dr Freddi Seventry Sibarani, Rabu (19/10/2022).

“Kita masih menunggu kajian Ikatan Dokter Ahli Anak Indonesia. Kita masih menunggu instruksi pastinya. Namun, kita juga sudah berinisiatif diskusi dengan BPOM, tapi itu pun belum ada respon dari mereka,” terangnya.

Selanjutnya, pihaknya telah membuat inisiatif melalui para tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Toba.

“Kita sudah melakukan inisiatif melalui para nakes kita untuk sementara melakukan pengendalian dalam pemberian therapy kepada anak agar membatasi pemberian obat tertentu,” ujarnya.

Ia juga melanjutkan pesan Kemenkes RI yang telah dipublikasikan melalui media sosial. Pesan tersebut menarasikan perihal gejala dan imbauan bagi masyarakat.

“Gagal ginjal akut misterius pada anak disebut juga Acute Kidne Injury (AKI), dimana terjadinya penurunan yang cepat dan tiba-tiba fungsi ginjal. Ditandai dengan penurunan volume buang air kecul hingga tidak buang air kecil sama sekali,” terangnya.

“Gelajanya; demam, batuk pilek pada anak usia 0-18 tahun. Gejala infeksi pada saluran cerna (mual dan muntah), warna urine berubah menjadi coklat, juga mengalami penurunan jumla hurin hingga tidak buang air kecil sama sekali,” sambungnya.

Imbauan bagi masyarakat agar segera membawa anak ke fasilitas terdekat agar mendapatkan penanganan lebih lanjut manakala ada gejala tersebut.

Sebelumnya, Gubernur Sumut telah menyampaikan agar seluruh dinas kesehatan di Sumatera Utara melakukan edukasi bagi masyarakat soal fenomena tersebut.

"Saya instruksikan dinas kesehatan jemput bola dan kerjasama dengan tim kesehatan kabupaten kota dan melakukan edukasi," ujar Edy, Selasa (18/10/2022).

Edy mengatakan saat ini pasien gagal ginjal di Sumut masih dirawat di RS Adam Malik dan rumah sakit lainnya di kota Medan, sementara 6 orang dinyatakan meninggal dunia.

Ia juga mengimbau warga Sumut untuk segera membawa anak yang bergejala penyakit gagal ginjal akut ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Jangan mengambil tindakam sendiri dan memberikan obat yang tidak direkomendasikan dokter," katanya.

Sementara itu Kadis Kesehatan Sumut Ismail Lubis menjelaskan kejadian awal GGL muncul di negara Gambia yang mengakibatka 70 orang usia 0-18 meninggal dunia akibat gagal ginjal akut.

Gejalanya pada anak diawali dari batuk, pilek, gangguan pernafasan dan infeksi saluran cerna- diare dan muntah. Bahkan urine yang berkurang atau tidak sama sekali.(MC Toba, chichi/rits)