:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Jumat, 23 September 2022 | 11:26 WIB - Redaktur: Kusnadi - 125
Bengkulu, InfoPublik - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bengkulu bersama Bank Indonesia (BI) menggelar rapat koordinasi (Rakot) gerakan nasional pengendalian inflasi pangan, high level meeting dengan tema "Sinergitas menjaga stabilitas pangan di Kota Bengkulu" yang berlangsung di ruang rapat BI, Rabu (21/9/2022).
Pada rapat ini, Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi bersama Kepala Perwakilan BI Bengkulu Darjana memimpin langsung rakor pengendalian inflasi yang diikuti jajaran Pemkot Bengkulu, Kejaksaan Negeri, Polri dan lainnya.
Berbagai indikator penyebab dan langkah-langkah strategis pengendalian inflasi menjadi topik pembicaraan. Beberapa masukan pun tak terlewatkan, mulai dari masalah pangan, bahan bakar serta lainya.
Beruntungnya di Kota Bengkulu laju inflasi masih terkendali. Dedy mengungkapkan, hal ini karena sinergitas berbagai pihak berjalan baik sebagaimana mestinya.
"Yang pertama sampai saat ini kondisi inflasi di daerah masih di ambang batas terkendali. Ini semua karena sinergitas dan kolaborasi, terutama BI yang sangat konsen bagaimana menjaga tingkat inflasi di Kota Bengkulu," ungkap Dedy.
Pada intinya, TPID Kota Bengkulu akan terus melakukan beberapa upaya strategis dalam menekan laju inflasi.
"Intinya ke depan kita bersama-sama melakukan program-program strategis untuk mengendalikan harga, karena daya beli masyarakat ini harus tetap terjaga. Untuk apa kita (pemerintah) membuat banyak program kalau masyarakat rendah daya belinya. Itulah demi menekan laju inflasi intinya ialah mempertahankan daya beli masyarakat," tambahnya.
Dalam menekan laju inflasi, Dedy mengungkapkan TPID Kota Bengkulu berkomitmen dan bisa menjalankan berbagai program strategis, sehingga menjadi tim terbaik nantinya serta mendapatkan penghargaan.
"Ya, inikan tekat kita, kalau sinergi ini kita jaga dan rawat bersama, insya allah ke depan TPID Kota Bengkulu akan mendapatkan reward terbaik," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BI Bengkulu Darjana turut mengungkapkan beberapa langkah dalam menekan laju inflasi di Kota Bengkulu, diantaranya mengendalikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan pangan, kelancaran distribusi, terakhir ialah komunikasi yang efektif.
"Ada strategi 4 K, pertama ialah keterjangkauan harga, bentuknya ialah melalui operasi pasar murah. Kalau ketersediaan pasokan pangan, seperti program Pemkot tadi yang mana mengajak seluruh masyarakat aktif memanfaatkan lahan perkarangan untuk menanam," ujar Darjana.
"Selain itu, ada juga terkait kelancaran distribusi. Karena Inflasi secara psikologis membuat orang panic buying, ia berfikir ke depan pasokan akan berkurang sehingga mereka menimbun atau menyetok. Saya kira ini perlu disampaikan ke warga untuk belanja bijak, tak perlu berperilaku seperti itu karena kita senantiasa melakukan kerjasama untuk menyiapkan pasokan secara cukup untuk warga," terangnya.
Terpenting, kata Darjana, komunikasi yang efektif salah satu upaya dalam menekan laju inflasi, seperti kolaborasi dan sinergi dengan berbagai daerah.
"Harus ada sinergi dan kolaborasi dengan beberapa wilayah produsen misalnya beras dengan Bengkulu Selatan, kemudian dengan Rejang Lebong untuk bawang, cabai merah dengan wilayah lain, kira-kira secara itu garis besarnya," tutupnya. (**)