Ratusan ASN Bone Bolango Dapat Tausiah dari Staf Ahli Bupati

:


Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Selasa, 23 Agustus 2022 | 08:38 WIB - Redaktur: Tobari - 217


Suwawa, InfoPublik – Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kebudayaan dr. Rusli A. Katili, MARS memimpin apel kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, di halaman Kantor Bupati Bone Bolango, Senin (22/8/2022).

Pada kesempatan itu, Staf Ahli Bupati dr. Rusli A. Katili memberikan sambutan sekaligus menceramahi ratusan ASN yang mengikuti apel kerja tersebut.

Ia menyampaikan tidak terasa tahun 2022 sudah masuk di akhir bulan Agustus.”Waktu itu begitu cepat berlalu,”kata dr. Rusli A. Katili.

Rusli A. Katili, yang juga Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Bone Bolango ini pun dalam ceramahnya menyampaikan terkait pertanyaan Imam Ghazali untuk para muridnya.

Suatu hari, kata Rusli Katili, Imam Al Ghazali sedang berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu dia mengajukan beberapa pertanyaan kepada muridnya.

Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini? Murid-muridnya pun menjawab yang dekat kita adalah orang tua, saudara, guru, teman, dan kerabat.

Imam Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah kematian. Karena tidak ada yang bisa meramalkan kapan kematian itu akan datang. Sebab kematian adalah janji Allah SWT.

Lalu dr. Rusli pun meneruskan pertanyaan Imam Ghazali selanjutnya. Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini? Murid-murid Imam Ghazali pun ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang.

Kemudian Imam Ghazali menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar.

Tetapi yang paling benar adalah masa lalu. Siapa pun kita, bagaimana pun kita, dan betapa kayanya kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu.

Masa lalu tidak pernah datang kembali. ”Oleh karena itu, orang yang berbahagia adalah orang yang selalu mempersiapkan masa depannya,” kata Rusli Katili.

Rusli pun meneruskan pertanyaan Imam Ghazali kepada muridnya. Apa yang paling berat di dunia ini? Di antara muridnya ada yang menjawab gajah, gunung, dan lain sebagainya.

Semua jawaban benar, kata Imam Ghazali, tapi yang paling berat adalah memegang dan menjaga amanah.”Banyak orang karena tak mampu memegang dan menjaga amanah jatuh kejurang yang dasar,” kata Rusli Katili.

Dokter Rusli pun melanjutkan pertanyaan dari Imam Ghazali kepada muridnya. Apa yang paling ringan di dunia ini? Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan.

Semua itu benar kata Imam Ghazali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan salat.

“Bagi kita untuk meninggalkan salat sesuatu yang paling biasa, padahal pak Bupati sudah membuat edaran setiap waktu salat seluruh pekerjaan dihentikan, seluruh aparatur diminta untuk salat di masjid,”ujar dokter Rusli, yang juga mantan Kadis Kesehatan Bone Bolango itu.

Kemudian pertanyaan berikutnya Imam Ghazali kepada muridnya, sebut dokter Rusli. Apakah yang paling tajam di dunia ini?. Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang. Benar, kata Imam Ghazali, tetapi yang paling tajam adalah lidah manusia.

Karena pedang hanya mampu melukai badan dan bisa disembuhkan, tetapi lidah dapat melukai hati dan perasaan saudaranya sendiri.

“Pedang hanya bisa melukai badan dan bisa disembuhkan, tetapi lidah dapat melukai hati dan susah dicarikan obatnya. Olehnya itu, diperintahkan kepada kita untuk senantiasa berkata baik kepada sesama manusia dengan perkataan yang baik,”terang dokter Rusli Katili sembari mengatakan tausyiah pagi di hadapan peserta apel kerja ini bagian dari meningkatkan Imtaq dan SDM ASN. (MC Bone Bolango/AKP/toeb)