:
Oleh MC KAB KAPUAS, Jumat, 29 Juli 2022 | 10:17 WIB - Redaktur: Kusnadi - 430
Kuala Kapuas, InfoPublik - Mahasiswa KKN Kebangsaan dan Bersama telah melakukan observasi terkait masalah pertanian yang ada di Desa Sei Jangkit, Kecamatan Bataguh, Jumat (29/7/2022). Sektor pertanian merupakan mata pencaharian utama di Desa Sei Jangkit dan juga merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembentukan berbagai realitas sosial, ekonomi dan budaya masyarakat petani.
Dalam satu tahun belakangan ini didapatkan informasi bahwasannya para petani mengalami kegagalan panen, menurut para petani hal tersebut terjadi diakibatkan oleh penyakit tumbuhan yang berkemungkinan berasal dari virus Covid-19 yang beberapa tahun silam bahkan hingga saat ini melanda negara Indonesia.
Selain itu juga, pengaruh kondisi alam yang saat ini berubah-ubah yang menjadi permasalahan yang krusial menurut, yang harusnya pupuk yang bisa menjadi kesuburan bagi tanaman padi, malah justru sebaliknya yang mengakibatkan gagal panen dan padi tidak berisi (Kopong).
Setelah melakukan observasi dan wawancara bersama petani yang berada di Desa Sei Jangkit, Mahasiswa KKN Kebangsaan menemukan beberapa permasalahan pertanian yang terjadi di Desa Sei Jangkit. Salah satunya ialah saluran irigasi yang tidak memadai serta perubahan air yang kadang kala menjadi bersifat asam sehingga membuat tanaman padi menjadi rusak.
”Kita tuh lah memanfaatkan pasang surut air sungai, kadang kan cuaca ndak nentu jadi kita cuma berharap dari air sungai ja” ujar petani Desa Sei Jangkit. Selain itu penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dapat merusak kesuburan tanah.
Lain daripada itu, hasil panen juga hanya di jual mentahannya saja yakni berupa beras dengan harga yang relatif rendah. Masyarakat mengeluh-eluhkan bahwa permasalahan pertanian tersebut sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat petani. Sehingga tidak banyak yang memilih pasrah terhadap permasalahan yang terjadi .
Kemudian Mahasiswa KKN Kebangsaan dan Bersama menawarkan beberapa resolusi penyelesaian permasalahan pertanian yang terdapat di Desa Sei Jangkit dalam bentuk program kerja yang berfokus untuk meminimalisir permasalahan pertanian yang ada.
Salah satu program kerja Mahasiswa KKN Kebangsaan dan Bersama dalam mengatasi permasalahan pertanian tersebut ialah membuat pupuk organik yang terbuat dari bahan dedak (sisa penggilingan padi) kemudian pembuatan pupuk dari rerumputan atau gulma.
Pada kesempatan yang sama Syuryadin, SH selaku Camat Bataguh mengatakan perlunya bibit unggul tanaman yang cocok untuk wilayah Desa Sei Jangkit yang selama ini dirasakan oleh para petani. Bibit yang diambil tentunya sangat berpengaruh pada kondisi lapangan khususnya di wilayah kecamatan Bataguh.
Sariman selaku Penanggung Jawab Desa Sei Jangkit juga mengutarakan harapannya dengan hadirnya mahasiswa KKN Kebangsaan ini, dapat membantu masyarakat dalam menangani permasalahan pertanian yang terjadi serta dapat membantu masyarakat memberikan edukasi terkait permasalahan pertanian dan penyelesaiannya. (Btgh/hmskmf)