:
Oleh MC KOTA BANJARBARU, Selasa, 5 Juli 2022 | 16:45 WIB - Redaktur: Kusnadi - 159
Banjarbaru, InfoPublik - Tingginya curah hujan pada hari Senin (4/07/2022) kemarin mengakibatkan sebagian beberapa wilayah di Kota Banjarbaru terendam atau banjir, yakni di daerah Kecamatan Cempaka, Kecamatan Landasan Ulin dan Banjarbaru Selatan.
Kota Banjarbaru merupakan langganan bencana alam banjir setiap tahunnya apabila curah hujan tinggi. Untuk itu, menanggapi pasca banjir yang terjadi pada hari Senin kemarin di 3 kemacatan tersebut, Pemerintah Kota Banjarbaru menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Banjir di Kota Banjarbaru, bertempat di Aula Gawi Sabarataan, Balai Kota Banjarbaru, Selasa (05/07/2022).
Wali Kota Banjarbaru melalui Asisten I Setdako Banjarbaru Mutia Syafariahadi, SH mengatakan, sehubungan dengan curah hujan yang luar biasa kamarin pada hari Senin, yang terjadi setelah salat Subuh hingga sekitar pukul 11.30 siang.
“Ada 3 kecamatan yang terdampak banjir dengan jumlah kurang lebih 500 KK. Dari informasi yang kami terima didaerah gang Keluarga genangan air setinggi orang dewasa,” ujarnya.
Mutia melanjutkan, sehubungan bencana alam tersebut Bapak Wali Kota Banjarbaru H. M. Aditya Mufti Ariffin menginginkan segera evaluasi penanganan banjir di Kota Banjarbaru.
“Apa faktor penyebabnya dan dimana saja titik-titik rawan. Berdasarkan informasi BMKG Kota Banjarbaru dalam waktu seminggu kedepan kita perlu antisipasi cuaca ekstrem. Untuk itu, perlunya Pemerintah Kota Banjarbaru segera mengantisipasi jangan sampai kita tidak siap menghadapi seperti peristiwa kamaren,” katanya.
Salah satu evaluasi dalam penanganan banjir dalam rakor ini ialah, drainase yang tersumbat segera dilakukan perbaikan. Guna dalam jangka pendek apabila kembali terjadi curah hujan yang tinggi, Pemerintah Kota Banjarbaru dan stakeholder terkait dapat mengantisipasi dan mitigasi bencana agar genangan dapat dikurangi.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Banjarbaru Zaini Syahrani menyampaikan, pasca banjir yang terjadi kemaren pihaknya sudah menyiapkan kesiapsiagaan bencana.
“Apa pun yang terjadi bencana yang namanya BPBD sudah menjadi tupoksi kita, kita sudah siaga lebih awal. Kita juga bekerjasama dengan BMKG agar mendapatkan informasi mitigasi lebih cepat,” tuturnya.
Lanjut Zaini, terkait peristiwa kamaren yang terjadi secara spontan pihaknya telah menyebarkan personil kebeberapa titik rawan banjir.
“Kami membagi personil dibeberapa titik yang harus mengevakuasi warga terutama di daerah Cempaka, Landasan Ulin Guntung Payung baik itu barang-barang yang berharga maupun barang-barang yang harus diselamatkan,” imbuhnya.
Pasca banjir yang terjadi kamaren tidak hanya merusak beberapa infrastruktur jalan di Kota Banjarbaru, tetapi juga memberi efek kerugian secara ekonomi. Dampak tersebut dirasakan oleh warga Kampung Iwak Kelurahan Mentaos yang dimana para peternak ikan merugi, kolam-kolam ikan meluap diakibatkan debit air tinggi sehingga gagal panen.
Langkah awal dalam evaluasi penanganan banjir ini, Pemerintah Kota Banjarbaru mengajak Forum RT/RW se-Kota Banjarbaru, untuk menggelar kerja bakti bersih-bersih drainase dan sungai pada hari Jumat (08/07/2022) mendatang. (Yds/Peb/MenCenBJB)