:
Oleh MC KOTA PEKALONGAN, Jumat, 10 Juni 2022 | 05:33 WIB - Redaktur: Kusnadi - 182
Kota Pekalongan, InfoPublik - Masyarakat pesisir Kota Pekalongan masih terus diminta waspada menghadapi banjir rob. Sebab, puncak banjir rob diprediksi terjadi pada pertengahan Bulan Juni-Juli 2022.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Semarang bahwa, penyebab terjadinya musibah banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah beberapa pekan lalu adalah karena adanya fenomena Perigee. Fenomena Perigee merupakan fenomena astronomi dimana bulan sedang berada di perigee atau titik terdekat bulan terhadap bumi. Dampak paling utama dari fenomena ini adalah peningkatan air pasang karena adanya gravitasi bumi.
Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menyampaikan bahwa, beberapa waktu lalu, pihaknya telah berkoordinasi dan menggelar rapat bersama BMKG Maritim Semarang, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan beberapa kepala daerah lainnya di wilayah-wilayah terdampak banjir dan rob diantaranya Kabupaten Pekalongan, Batang, Demak, Semarang, dan sebagainya.
“Kemarin kami rapat dengan BMKG bersama Gubernur dan kepala daerah di wilayah-wilayah terdampak banjir rob belum lama ini ada Pekalongan, Batang, Demak, Semarang, dan lain-lain. Berdasarkan info prediksi BMKG, perkiraan tanggal 16-23 Juni 2022 nanti, air pasang atau rob akan tinggi lagi,” ucap Aaf usai kegiatan Penutupan TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun 2022 di Gang 12 Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Kamis (9/6/2022).
Menurutnya, langkah antisipasi tersebut perlu disiapkan, diantaranya Pemerintah Kota Pekalongan bersama TNI, POLRI, dan instansi terkait lainnya akan menyisir titik-titik wilayah yang terdapat tanggul-tanggul yang berpotensi rawan jebol. Selain itu, pompa-pompa yang sudah terpasang juga akan dilakukan pengecekan secara rutin agar tetap bisa beroperasi.
“Jangan sampai ada tanggul jebol seperti kejadian banjir rob kemarin. Ini sebenarnya jika kejadian banjir kemarin tidak ada tanggul jebol, penanganan banjir rob khususnya di wilayah Tirto ini sehari atau dua hari selesai, tetapi karena ternyata ada tanggul yang jebol, dipompa juga tidak maksimal, sehingga surutnya lebih dari 10 harian. Mudah-mudahan walaupun jika nantinya banjir rob terjadi tinggi lagi, jika tanggulnya sudah aman dan diperkuat, pompanya aman, permasalahan banjir dan rob ini bisa cepat selesai,” tandasnya.(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)