:
Oleh MC Prov Sumatera Barat, Selasa, 7 Juni 2022 | 13:06 WIB - Redaktur: Kusnadi - 266
Padang, InfoPublik - Membangun nagari bersama dengan pemangku adat untuk saling mengisi dan bekerja sama dalam pembangunan daerah merupakan salah satu peran perantau. Aceh dan Minangkabau dikenal menjadi suku yang kental dengan agama dan budaya merantau, telah menjalin hubungan kerja sama yang baik sejak lama. Secara historis hubungan kedua belah pihak sudah terlebih dahulu dipelopori oleh Sutan Daulat, seorang perantau bangsawan Minangkabau yang telah lama menetap di Aceh.
Dengan dibentuknya Majelis Adat Aceh (MMA) di Sumatra Barat, diharapkan menjadi wadah bagi perantau agar tidak melupakan adat dan budaya daerah asalnya selama di rantau, juga sebagai organisasi yang membina hubungan kerja sama masyarakat perantau Aceh dengan Pemerintah Sumatra Barat.
Sebagai bentuk dukungan perantau atas pemerintah daerah, Pengukuhan Majelis Adat Aceh (MMA), diselenggarakan, Senin (6/6/22) di Aula Kantor Gubernur Sumatra Barat, yang dihadiri Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Wali Nanggroe Aceh Teuku Malik Mahmud Al-Haytar, serta Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy.
Menyatukan visi misi MAA dengan Pemprov Sumbar merupakan hal penting dalam mejaga dan merawat potensi budaya Aceh dalam membangun daerah rantaunya, serta hidup berdampingan dengan masyarakat Minangkabau.
“Di mana langit dipijak, di situ langit dijunjung. Tentunya memiliki niat ikhlas dan tulus dalam merawat bersama-sama adat istiadat dan budaya Aceh yang bertujuan merekatkan kedekatan kita, menghilangkan perbedaan, dan hidup berdampingan masyarakat Aceh di perantauan,” ucap Sulaiman Juned, Ketua Umum MAA Perwakilan Sumbar yang baru dikukuhkan oleh Wali Nanggroe Aceh.
Dalam pengukuhan ini, Wali Nanggroe Aceh pun berharap agar MAA di Sumatra Barat bisa menjadikan visi misi organisasi nya sejalan dengan Pemerintah Provinsi yang berlandaskan budaya Dinul Islam.
“Pembentukan program program MAA diharapkan bisa sejalan dengan tempat para perantau, selain mengenalkan adat dan istiadat aceh di rantau, bisa mendapat dukungan positif dari masyarakat Minangkabau juga,” ungkap Wali Nanggroe.
Menanggapi respons dari Ketua Umum MAA dan Wali Nanggroe, Wakil Gubernur, Audy Joinaldy menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan kerjasama perantau Aceh yang ada di Sumatra Barat, “Warga Aceh yang tinggal di Sumatra Barat sudah menjadi warga saya sendiri, ke depan silaturahmi antara Aceh dan Sumbar harus tetap berjalan sebagai bentuk dukungan dalam pembangunan daerah dan Indonesia, karena Sumbar tidak bisa hanya membangun sendiri tapi memerlukan banyak kerja sama, di mana orang Aceh dan Minangkabau ini juga berperan banyak dalam kemerdekaan RI,” ujar Audy.
Selain itu, Gubernur Aceh juga berpesan, dalam menjalankan kehidupan, perantau Aceh di Ranah Minangkabau ini, bisa meneruskan kerja sama seperti yang dijalin para pendahulu.
“Seperti yang diketahui adat Aceh sejalan dengan syariat Islam, begitu juga dengan adat Minangkabau, bahwa masa depan Aceh sangat cemerlang dengan belajar bagaimana kesuksesan masyarakat Sumbar, yang bisa sukses di perantauan, bisa melestarikan adat dan budaya Aceh, serta bisa menyelaraskannya di tanah rantau,” tutup Gubernur Aceh dalam acara pengukuhan Ketua MAA Perwakilan Sumbar itu. (MC Prov Sumbar)
Dinas Kominfotik Sumbar