:
Oleh MC Prov Sumatera Barat, Selasa, 17 Mei 2022 | 07:33 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 110
Yogyakarta, InfoPublik - Besarnya jumlah lulusan sarjana di Indonesia yang mencapai angka 3 juta orang setiap tahunnya,hal ini menjadi perhatian bagi Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy.
Untuk memberikan motivasi guna mengembangkan potensi generasi milenial yang besar itu, serta mendorong terbukanya peluang-peluang bisnis baru terutama di era 4.0, Wagub Audy hadir selaku keynote speaker dalam acara yang bertema “Membangun Karakter Enterprenurship Generasi Milienal” di Aula pertemuan Hotel Crystal Lotus Yogyakarta, Minggu (15/5/2022).
Pada acara yang dihadiri mahasiswa perantau asal Sumbar di Kota Pelajar itu, Wagub mengatakan di antara lima negara utama ASEAN, Indonesia merupakan negara dengan persentase penduduk wirausaha terkecil. Jumlah itu hanya 3,47 persen dari total 271 juta penduduk indonesia. sementara di sisi lain kuota kebutuhan pegawai di pemerintahan (PNS) hanya 700.000.
Menurut Wagub, hal ini tentu menjadi tantangan bagi pemerintah, membuka kesempatan wirausaha yang mampu menyerap tenaga kerja. Mengingat bahkan pada tahun 2021, Indonesia menjadi penyumbang sarjana terbanyak di dunia.
“Bardasarkan situasi demikian, kita mengajak para generesai milenial agar dapat meluangkan waktu untuk belajar bagaimana meciptakan lapangan kerja lewat pemanfaatan teknologi yang semakin berkembang. Teknologi yang dimiliki peralatan yang kita gunakan di era 4.0 ini juga banyak memudahkan dan menciptakan peluang bisnis,"ujar Wagub.
Di hadapan para mahasiswa, ia menyampaikan, dengan terbukanya potensi peluang usaha untuk generasi milenial di era 4.0 tersebut, maka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat juga akan meningkat.
Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Sumbar, Aschari menerangkan pertemuan Wagub dengan para mahasiswa perantau tersebut merupakan bagian dari program kerja pemerintah daerah.
"Banyak aset pemerintah daerah yang berada di luar provinsi butuh pengawasan maupun pengembangan fasilitas sarana dan Prasarana,"imbuhnya.
"Di antaranya, selama ini dikelola oleh Badan penghubung Provinsi Sumatera Barat adalah asrama-asrama mahasiswa yang berada di Bogor, Bandung, dan Yogyakarta. Tidak hanya pengawasan aset fisik,tetapi pembinaan penghuni asrama juga menjadi salah satu target, agar mahasiswa dapat terangkul dalam satu wadah di perantauan,”tambahnya.
Ia juga menyempatkan untuk meninjau Asrama Mahasiswa Merapi Singgalang, berdiskusi serta mendengarkan aspiriasi penghuni asrama yang berjumlah 27 mahasiswa dan Asrama Putri Bundo Kanduang yang dihuni 25 mahasiswi asal Sumatera Barat sebagai bentuk kepedulian atas kenyamanan dan kemajuan penghuni asrama. (MC Prov Sumbar/Eyv)