Bupati Hery Nabit Hadiri Kegiatan PGP Angkatan 3 Lokakarya 7 Tingkat Kabupaten Manggarai,

:


Oleh MC KAB MANGGARAI, Sabtu, 14 Mei 2022 | 21:09 WIB - Redaktur: Tobari - 334


Manggarai, InfoPublik - Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit, SE., MA., menghadiri kegiatan Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 3 Lokakarya 7, Festival Panen Hasil Belajar tingkat Kabupaten Manggarai.

Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Retret Maria Bunda Karmel Wae Lengkas Ruteng, Sabtu, (14/5/2022).

Bupati Manggarai hadir bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Manggarai, sekitar pukul 09.00 Wita dan diterima secara adat sesuai adat Manggarai. Dan tidak lama berselang, saat Bupati menempati kusri yang disiapkan, kegiatan langsung dimulai.

Kegiatan diawali dengan laporan Koordinator Pengajar Praktik Angkatan 3 Kabupaten Manggarai Adrianus Ndiri Lirik, S.Fil.,M.Pd.

Menyusul laporan dari penanggung jawab dari Kemeterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Abdul Rojak, SH., dilanjutkan dengan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan oleh Bupati Manggarai, Hery Nabit.  

Penyelenggara kegiatan adalah Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling (PPPPTK Penjas dan BK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

Kegiatan PGP ini diikuti oleh 71 orang, 3 fasilitator, dan 11 pengajar praktik. Para Calon Guru Penggerak (CGP) tersebar pada masing-masing jenjang mulai dsri TK, SD, SMP, dan SMA. Lokakarya 7 ini digelar selama dua hari dari tanggal 13 hingga 14 Mei 2022.

Dalam laporan, Koordinator Pengajar Praktik Angkatan 3 Kabupaten Manggarai, Adrianus Ndiri Lirik mengatakan bahwa program pendidikan kepemimpinan bagi guru ini bertujuan untuk menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran yang mampu memberikan rasa nyaman kepada peserta didik ketika berada di lingkungan sekolah.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru-guru, sehingga mampu menjadi penggerak di komunitas belajar yang ada di dalam maupun di luar sekolah.

Pelaksanaan Festival Panen Hasil Belajar ini, lanjutnya, merupakan hasil kolaborasi para fasilitator, para pengajar praktik, dan para calon guru penggerak dengan berpedoman pada alur MERDEKA (Mulai dari diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, dan Demonstrasi Kontekstual).

"Tujuan mulia dari semuanya itu, bukanlah kemuliaan dirinya sendiri (para guru; red), tetapi kemuliaan murid-murid yang mereka dampingi, mereka tuntun sehari-hari," tuturnya.

Filosofi utama, lanjutnya, sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. "Mereka adalah pribadi-pribadi yang hadir dan menuntun murid-muridnya dan membiarkan murid-muridnya itu bertumbuh dan berkembang sesuai kodratnya masing-masing," terangnya.

Lebih jauh,  ia mengatakan bahwa para CGP ini akan menjadi aset-aset penting bagi perubahan dan kemajuan pendidikan di Kabupaten Manggarai.

"Besar harapan kami agar aset-aset ini terus difasilitasi dan dikembangkan demi kemajuan anak-anak didik kita di Kabupaten Manggarai," ungkapnya.

Sementara itu pada tempat yang sama, Penanggung Jawab Kegiatan, Abdul Rojak menyampaikan CGP harus dapat meningkatkan kompetensi dalam mengelola pembelajaran yang berpihak pada murid.

”Guru harus bisa mendidik anak berkarakter dan bertata krama yang baik sesuai dengan adat ketimuran orang Indonesia, ” paparnya.

Abdul Rojak menjelaskan, kegiatan sekolah penggerak merupakan program inti dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Tujuan kegiatan adalah bagaimana para guru penggerak dapat menularkan materi atau ilmu yang didapat dari kegiatan tersebut kapada teman sejawat, komunitas-komunitas yang ada, serta dirasakan oleh masyarakat sekitar.

“Kami mohon kerja yang baik dari semua pihak, saya juga harap kegiatan seperti ini akan sukses ke depan,” ujarnya.

Oleh karena itu, para guru dalam mendidik anak harus berangkat dari hati yang jujur, ikhlas agar tranformasi ilmu bisa diserap oleh para murid.

Setiap ada kebijakan pasti ada yang dirugikan, siapkan diri untuk menerima setiap ada perubahan. "Jadilah guru profesional agar kwalitas pendidikan di Manggarai semankin baik,” katanya. (MC KAB MANGGARAI/toeb)